Hoax…
Berita bohong yang meyakinkan
Juga sering menyakitkan
Tak ada namanya bohong untuk kebaikan
Yang ada untuk keuntungan
Baik pribadi maupun sekawanan
Hoax…
Perlu disikapi dengan bijak
Karena banyak hati terkoyak
Oleh kejamnya netizen yang suka menginjak-injak|
Saat tau kebenarannya, langsung menghilangkan jejak
Generasi Milenial…
Kritis boleh, skeptis jangan
Dan Tak boleh cari-cari kesalahan
Teliti dulu sebelum menyebarkan pesan
Agar tak timbul sesal di kemudian
Jika Aku Jadi Menag…
Pendidikan tabayyun harus ditegakkan
Yaitu melihat info dengan seksama dan pelan-pelan
Pendidikan Pancasila jangan dilupakan
Kerjasama dengan orang baik harus ditingkatkan
Supaya Indonesia menjadi lebih damai, dan nyaman
Kementerian Agama tengah terguncang
Era Digital memang tak bisa dibendung, Informasi berseliweran dimana-mana, semua bisa didapat dengan 'hanya' duduk manis dan tangan kita yang beraksi. Bagiku ini kompetisi yang menarik, berandai-andai Jika Aku Jadi Menag, kementerian yang sedang disorot oleh berbagai kasus, mulai dari umroh palsu, hingga radikalisme yang memakan korban tak sedikit.
Dua kasus yang aku sebutkan diatas juga tak lepas dari banyaknya ujaran kebencian, berita hoax, hingga perilaku buruk dalam bermedia sosial maupun bersosialisasi secara langsung seperti tidak tabayyun dalam informasi yang diterima. Politik Identitas yang dipakai saat Pilgub Jakarta lalu juga membuktikan masih kurang dewasanya kita dalam menyikapi perbedaan. Rasanya Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tak terpatri di hati namun hanya jadi semboyan di langit sana.
Nah, menurut analisisku, memang tidak hanya Indonesia yang terkena dampak buruk era digitalisasi seperti saat ini, namun di seluruh dunia juga banyak diterpa masalah mosi tidak percaya kepada orang lain alias persepsi negatif dan saling curiga dengan sesama manusia.
Ide-ide yang terlintas di kepala
Oke, jujur, sebenarnya kita tidak boleh hanya menyandarkan permasalahan ini kepada pemerintah, apalagi di negeri sebesar ini. Masyarakat yang proaktif menjadi suatu keharusan di era seperti saat ini, tentu proaktif dalam hal baik yaa. Namun, disaat regulasi yang selalu beberapa langkah lebih lambat dari teknologi, tentu pemerintah wajib mempercepat langkahnya sebagai organisasi yang memang berfungsi mengatur sistem di berbagai lini di negeri ini.
Langsung to the point saja, ada 5 ide yang mungkin bisa dipertimbangkan Kemenag secara umum maupun pemerintah secara khusus untuk mencegah maupun menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan prinsip "Akar dicabut, pohon pun tak tumbuh" (dimulai dari yang tersulit hingga termudah), yaitu :
1. Verifikasi e-mail dan website dengan bekerjasama dengan kominfo
- Rata-rata semua website memakai e-mail untuk mengetahui identitas
- Setiap e-mail di Indonesia wajib diverifikasi ulang, terutama masalah siapa yang bertanggung jawab
- Teknisnya bisa satu orang/perusahaan yang bertanggung jawab > memakai scan e-ktp/kartu identitas perusahaan/apalah > diverifikasi oleh kominfo/perusahaan yang menyediakan jasa pembuatan e-mail, seperti google, Microsoft, yahoo, dsb
- Setiap e-mail baru yang dibuat juga wajib mengalami pengetatan verifikasi
- Problem : butuh proses yang sangat panjang
- Website