Lihat ke Halaman Asli

Pasha Ungu Seniman yang Tidak Punya Seni

Diperbarui: 25 Februari 2016   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penyesalan memang datangnya selalu di akhir. Kalimat tersebut mungkin tepat untuk menggambarkan perasaan saudara - saudara kita yang ada di kota Palu.

Orang yang mempunyai basic seni Musik,biasanya lihai dalam membawakan atau menyanyikan lagu. Ia pandai merangkai kata sehingga menjadi syair yang indah dan enak untuk di nyanyikan.

"Apa motif saudara-saudara tertawa saat saya memasuki mimbar upacara!!"

Sungguh,Itu adalah lagu terburuk Pasha Ungu, saat dia tidak lagi menganggap dirinya seniman.

Ia, marah ketika para PNS yang mengikuti upacara tertawa.

Jiwa seninya Pasha ungu sudah hilang karena dibutakan pangkat dan jabatan.

Dia tidak bisa lagi mengolah serta merangkai suasana dan tawa menjadi lebih sejuk dan indah.

Seindah album lagu-lagu yang ia nyanyikan.

Begitulah ketika seni di hilangkan.

Seni seharusnya tidak boleh di tinggalkan dalam segala profesi dan aspek kehidupan.
Karena dengan adanya seni, Kehidupan menjadi lebih berwarna dan berarti.

Ketika manusia jauh dari seni,maka nafsu dan emosilah yang menguasai.
Dia bisa membawa jasadnya masuk kedalam dunia politik,Tapi kenapa Ia meninggalkan seninya dalam berpolitik..Mungkin inilah sebenarnya yang dinamakan munafik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline