Lihat ke Halaman Asli

Teori Jean Piaget mengenai Kognitif

Diperbarui: 18 November 2024   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teori kognitif Jean Piaget adalah salah satu landasan penting dalam psikologi perkembangan yang menjelaskan bagaimana anak-anak membangun pemahaman mereka tentang dunia melalui interaksi dengan lingkungan. Piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif berlangsung melalui serangkaian tahap yang terstruktur, di mana setiap tahap mencerminkan cara berpikir yang berbeda. Ia mengidentifikasi empat tahap utama: tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal. Pada tahap sensorimotor, yang berlangsung dari lahir hingga usia dua tahun, anak-anak belajar melalui pengalaman sensorik dan motorik. Mereka menjelajahi dunia dengan cara mengamati, meraba, dan berinteraksi dengan objek. Pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan skema mental dasar---struktur kognitif yang membantu mereka memahami pengalaman baru---serta konsep permanensi objek, yaitu pemahaman bahwa objek terus ada meskipun tidak terlihat.

Memasuki tahap praoperasional, dari usia dua hingga tujuh tahun, anak-anak mulai menggunakan bahasa dan simbol untuk mewakili objek dan ide. Namun, pemikiran mereka masih bersifat egosentris, artinya mereka kesulitan memahami sudut pandang orang lain. Anak-anak pada tahap ini sering kali terjebak dalam cara berpikir yang konkret dan literal, sehingga sulit memahami konsep abstrak atau logika yang lebih kompleks. Misalnya, mereka mungkin tidak menyadari bahwa dua jumlah yang berbeda dapat tampak setara jika disusun dengan cara tertentu, karena mereka belum sepenuhnya memahami prinsip konservasi.

Selanjutnya, pada tahap operasional konkret, yang terjadi antara usia tujuh hingga sebelas tahun, anak-anak mulai mampu berpikir logis mengenai objek konkret. Mereka dapat melakukan operasi mental yang tidak memerlukan pemikiran abstrak, seperti memahami hubungan sebab-akibat dan konsep konservasi, di mana mereka menyadari bahwa jumlah suatu benda tetap sama meskipun bentuk atau penampilannya berubah. Pada tahap ini, kemampuan untuk berpikir secara sistematis meningkat, dan anak-anak dapat menyelesaikan masalah yang melibatkan objek fisik di sekitar mereka.

Tahap terakhir, yaitu operasional formal, dimulai sekitar usia sebelas tahun ke atas. Pada tahap ini, individu mampu berpikir abstrak dan hipotetis, yang memungkinkan mereka untuk memahami ide-ide yang tidak terikat pada objek konkret. Mereka dapat merumuskan teori, berpikir kritis, dan melakukan pemecahan masalah yang kompleks. Misalnya, mereka dapat mempertimbangkan berbagai kemungkinan hasil dari suatu situasi dan mengevaluasi argumen yang berbeda.

Dalam proses belajar ini, Piaget memperkenalkan dua mekanisme kunci: asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika anak-anak mengintegrasikan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada tanpa mengubah skema tersebut. Sebaliknya, akomodasi terjadi ketika mereka harus mengubah skema yang sudah ada untuk menyesuaikan dengan informasi baru yang tidak cocok. Proses ini menunjukkan bagaimana anak-anak aktif dalam membangun pengetahuan mereka, bukan sekadar menerima informasi secara pasif.

Melalui penelitian dan observasi, Piaget memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana anak-anak berpikir dan belajar pada berbagai tahap perkembangan, serta pentingnya menyediakan pengalaman belajar yang tepat dan sesuai dengan tingkat kognitif mereka. Teori ini memiliki implikasi besar untuk pendidikan, mendorong pendidik untuk merancang kurikulum yang mempertimbangkan tahapan perkembangan kognitif siswa, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung eksplorasi dan interaksi, serta mendorong pemikiran kritis dan kreatif. Dengan memahami cara berpikir anak-anak, pendidik dapat membantu mereka mencapai potensi penuh mereka dalam proses belajar dan perkembangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline