Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Kebijakan Kesehatan Program KB di Indonesia? Apakah Sudah Berjalan dengan Baik?

Diperbarui: 8 April 2022   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Keluarga berencana atau disingkat Keluarga Berencana merupakan program yang ada di hampir setiap negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kebijakan Keluarga Berencana dilaksanakan untuk membantu calon atau pasangan suami istri dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksi secara bertanggung jawab tentang usia ideal perkawinan, usia ideal untuk melahirkan, jumlah ideal anak, jarak ideal kelahiran anak dan penyuluhan kesehatan reproduksi.

Program Keluarga Berencana berada di bawah naungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau biasa disebut BKKBN menggaungkan slogan mengenai jumlah ideal anak yaitu "dua anak lebih baik". Selogan yang menganjurkan suatu keluaarga untuk memiliki dua orang anak saja itu juga menguntungkan masyarakat dan pemerintah.

Dengan slogan " Dua Anak Lebih Baik" tidak serta merta di terima oleh publik karena bertentangan dengan slogan "Banyak Anak Banyak Rezeki"

Keluarga Berencana sendiri memiliki beragam cara yang tujuannya menunda kehamilan dan mencegah terjadinya kehamilan. Yang diharapkan agar nanti setiap anak akan terpenuhi kebutuhannya dan menjadi warga negara yang berkualitas.

Dengan berjalannya waktu, Keluarga Berencana memiliki jenis yang makin beragam. Seperti memberikan obat untuk mengatur hormon, suntikan, mensterilkan rahim atau tidak bisa membuat rahim dibuahi, mengangkat rahim, menutup saluran mani dan lain sebagainya.

Dalam pandangan medis, program Keluarga Berencana memiliki dampak positif seperti meningkatkan kesehatan fisik dan mental, bukan hanya untuk para ibu namun juga seluruh anggota keluarga baik para ayah ataupun anak-anak yang telah dilahirkan terlebih dahulu. Secara medis, dua anak cukup. Banyak ibu yang meninggal setelah melahirkan anak ketiga, keempat dan seterusnya karena terjadi pendarahan.

Menurut penulis, dalam sebagian kasus anak-anak, dapat memberi dampak negatif dengan mempunyai keluarga baru, seperti hal nya belum bisa menerima kehadiran orang baru atau tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup sehingga berdampak buruk pada kepribadian anak.

Anak-anak dengan kasih sayang yang kurang akan berakhir dengan menjalani hidupnya mencari kasih sayang di tempat lain hingga bahkan mencoba menarik perhatian orang tua dengan cara yang salah dan menjadi pembangkang.

Program Keluarga Berencana bukan hal yang tabu lagi dan sangat dikenal oleh masyarakat luas, apa tujuan dari program tersebut, yaitu menekan angka kelahiran dan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Program Keluarga Berencana sudah ada sejak tahun 1950-an yang dirintis oleh para ahli kandungan.

Namun dengan program terencana seperti program Keluarga Berencana tetap ada masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Seperti program yang tidak terlaksana dengan maksimal. Ini terjadi karena kepedulian pemerintah dan masyarakat masih sangat kurang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline