Lihat ke Halaman Asli

Dara alityaraudath

Hanya gadis belia yang sederhana, yang menyukai ruang kosong, buku dan pena.

Ketika Perabot Rumah Tangga Berirama Menjadi Paduan Suara

Diperbarui: 16 April 2021   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Nah tema kali ini yang paling saya suka. tradisi bulan ramadhan. kalau dirumah tradisi yang tidak pernah tinggal yaitu saur bareng dan buka bareng di ruang televisi. sajian lesehan dengan lauk pauk seadanya saat sahur, bercanda sambil sahur dengan keluarga membuat ngantuk hilang tiba tiba udah dua kali nambah . apa lagi pas berbuka puasa, televisi jadi idola, tidak mau jauh jauh dengan volume standar telinga, berharap jadwal adzan maghrib di percepat makanya ruang televisi jadi favorit untuk tempat makan saat bulan ramdhan. 

tapi ada tradisi bulan ramadhan yang paling mengesankan di kampung saya. tradisi yang ada saat bulan suci ramadhan saja, dan itu pada waktu sahur akan tiba. yaitu, tradisi membangunkan sahur yang di lakukan oleh anak anak muda di kampung ini. mereka biasa berkreasi dengan musik dan menggunakan alat musik yang sederhana apa adanya. apa aja yang penting bunyi. kebanyakan alat perabot mamaknya dirumah dibawa, ada panci, galon, celengan isi receh, buat nemenin gitar. lagunya juga kadang kadang ngarang ngarang sendiri. kreatif, menarik dan inovatif ( ngomong wae, embuh artine opo) jadi pas deket waktu sahur kurang lebih tiga jam atau dua jam sebelum imsyak, mereka sudah keliling kampung sembari menyalurkan bakat musik mereka. yang peling seru kalau mereka kenal dengan yang punya rumah, ditengah lagu mereka teriak manggil manggil namanya, kalau pintu belom dibuka sudah dipastikan mereka belum berpindah tempat. kocaklah menurutku. bermanfaat juga karena biasanya mereka sudah kumpul dari jam satu, sekwlian ronda dikampung. kegiatan mereka ada sebagian yang suka sebagian lagi ada yang merasa terganggu. tapi bagi saya selagi mereka sopan dan berniat baik, tidak masalah lah malah ada waktu mereka berhenti melajukan kegiatan itu, ada beberapa rumah yang mengeluh karena kesiangan bangun sahur malah lewat. seperti tahun kemarin saat masa awal pandemi. tradisi membangunkan saur di tiadakan, suasana ramadhannya jadi berbeda sekali. apalagi tahun lalu masjid pun tidak aktif, walhasil hening hening saja. tapi tahun i i sepertinya suasana ramadhan sudah mukai membaik, karena masjid sudah mulai aktif. dan semoga tradisi bangun sahur seperti tahun tahun lalu diadakan lagi.

hayooo...siapa yang mau menyumbangkan lagu, atau ada yang berbakat untuk mencipta kan lagu bangun sahur baru.?? 

semoga ramadhan tahun ini kembali berwarna.

semangat Ramadhan.!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline