Lihat ke Halaman Asli

Prov. D. Adhi Putra

Penulis Lepas

Semua akan Digital pada Waktunya

Diperbarui: 28 Desember 2018   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Distrub. Mungkin jadi satu kata yang cukup menggambarkan semua. Klo jaman dulu ada ungkapan "Jamane jaman edan, ora edan ora keduman".

Artinya jaman penuh kegilaan. Klo gak ikutan gila-gilaan ya bakal gak dapet apapun. Bener aja, sekarang udah mulai terasa.

Saya beberapa kali diajak sebagai narasumber oleh organisasi kepemudaan. Yah, gak cuma satu organisasi sih tapi rata-rata sama, all about milenial generation.

Semua sesi selalu saya buka dengan bertanya "Ada yang baca koran hari ini?". Satu pertanyaan yang memiliki jawaban relatif sama di setiap forum pemuda. Yah paling banyak yang mengiyakan 5 orang lah. 

Dari situ kemudian saya lanjutkan ke berbagai media cetak. Majalah, Novel, Buletin, sampai terakhir banget adalah status WA. Dari semua, persentase yang baca status WA adalah 100%. Media lainnya, gak nyampe setengah.

Bukan berarti gak ada yang baca cuma kelihatan jadul aja, ketika semua sudah ada dalam satu genggaman buat apa lagi cari buku, buat apa lagi beli koran, buat apa lagi baca buletin dan seterusnya.

Anak jaman sekarang, semua ingin informasi yang praktis kalau perlu satu dua baris udah cukup menjawab kegelisahan mereka. Menjawab keingintahuan mereka.

Karena perubahan ini, banyak media maenstream akhirnya gulung tikar. Gak kuat mengikuti perubahan jaman. Bernas Jogja katakanlah, sebuah media yang cukup lama berdiri di Jogja akhirnya tutup usia pada 1 Maret 2018 lalu. Gak cuma bernas sih, tapi satu aja cukup.

Seperti apa yang pernah saya tulis sebelumnya "Kuliah Gaya Hidup atau untuk Cari Kerja". Anak jaman sekarang, kerja tuh gak harus di kantor. Bisa aja di rumah sambil pake kolor. Kerja sambil molor. Kerja gak bingung honor, dan seterusnya.

Kenapa? Karena cukup dengan medsos. Kita udah bisa ngehasilin uang harian yang bahkan lebih besar daripada PNS/ASN. Jadi buat apa ikut CPNS segala?

Dengan akun Instagram katakanlah. Klo bisa menghasilkan banyak followers 10K aja. Udah bisa buat paid promote 259k/5 kali tayang/hari selama seminggu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline