Lihat ke Halaman Asli

Bangkitnya Dinasti Buble dan Runtuhnya Dinasti Yogurt

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangkitnya Dinasti Buble dan Runtuhnya Dinasti Yogurt

Siapa yang tidak suka buble tea ? minuman campuran the dingin beraneka rasa, beraneka topping juga, saya sendiri seorang penggemar buble tea yang rutin ngebuble seminggu sekali, semua menu buble tea rasanya sudah saya seruput.Mulai dari taro, alpukat dan durian . saya yakin bukan hanya saya peminat dan pemilih buble tea ini . untuk itu saya mulai menuliskan soal ini.

buble tea kata ini pasti tidak asing lagi bagi yang tinggal dikota-kota besar dan mulai menggusur hegemoni dari yogurt yang pernah bertaji dalam bisnis kuliner. Jelas sekali kemunduran trah “yogurt” mulai dari tumbangnya gerai-gerai yogurt diberbagai pusat perbelanjaan mulai dari merek yang berkelas platinum hingga kelas menengah kebawah, hinga menyisakan beberapa dinasti kekuasaan yogurt yang masi bertahan itu pun karena sebagaian mulai melakukan diversivikasi jenis produk alias koalisi antara yogurt, kopi dan produk bakery agar bisa mencapai profitial treeshold alias bisa tetap tutup modal dan ada laba sedikit.

Sedikit kilas balik, dikala masa jayanya yang dipioneri oleh merek sour sally . dalam satu pusat perbelanjaan bisa ada lebih dari dua gerai yang menjual produk ini setelah itu mulai bermuncul red mango , blue icy dan lain sebagainya . tapi jaman telah berganti ibarat orde lama digantikan orde baru dan orde baru digantikan era reformasi . seperti itu pula berganti selera masyrakat .

Buble tea aslinya berasal dari Taiwan ini, merupakan minuman teh yang dikombinasikan dengan aneka rasa dan dengan pudding tapioca “buble-nya” dan seiring berjalannya waktu inovasi terus terjadi .

Sekarang buble tea mudah dijumpai dimana-mana sama , mulai dari gerai yang katanya berasal dari taiwan langsung yang berada di pusat perbelanjaan kelas atas hingga di pinggir pasa, dengan ragam kisaran harga dari harga 24rb plus plus atau yang berkisar 10ribu plus plus. Dan tentunya mau mencoba yang mana itu tergantung dari kekuatan dompet anda J.

Pertanyaannya seberapa lama lagi dinasti buble tea akan bertahan ?

Ya tentunya saya tidak tahu , sama seperti era es-be-ye yang tak disangka-sangka mulai meredup diperiode kedua pemerintahannya. Hehehhehehe. Dan sekarang saya mulai lihat dinasti ramen mulai bermunculan dimana-mana . oh mungkin dinasti ramen ini bisa jadi topik saya selanjutnya .

Ngebuble adalah gaya hidup menurut saya selain ngopi di kafe. ngomong-ngomong soal gaya hidup saya akan melampirkan linksoal tongsis dan ngofi ngafe

soal ngofi ngafe

http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2014/06/19/gaya-hidup-orang-muda-metropolitan-ngopi-667826.html

soal tongsis

http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2014/06/18/tongsis-vs-cara-bahela-667525.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline