Lihat ke Halaman Asli

Ruhut dan Kapal Karam

Diperbarui: 18 Juni 2015   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi yang belum mengenal Ruhut, izinkanlah saya memperkenalkan  beliau:

Beliau adalah seorang yang  selalu  mengucapkan kesetiaan dan kekagumannya kepada Susilo Bambang Yudhono yang menurutnya adalah negarawan  yang juga adalah presiden Republik Indonesia, yang juga dewan Pembina partai Demokrat , partai mayoritas dalam pemilu 2009.

Yang dalam berbagai kesempatan berbicara didepan umum seperti di Indonesia lawyers Club (ilc) atau wawancara akan berdiri membela dan mengatasnamakan SBY dan partai demokratnya dengan suaranya yang khas dan terkadang disertai ucapan keras penuh hardikan, sesekali disertai umpatan kotor (bangsat ) dan jika terdesak bisa kasar kepada yang jauh lebih tua.

Seringkali pula dia menghina ( bukan mengkritik) calon presiden Joko Widodo dengan berbagai logika nalar yang sulit dipahami korelasi dan alasannya.

Tetapi dengan tiba-tiba Ruhut bermanuver dengan mengungkapkan dukungannya kepada Jokowi yang katanya sudah mendapat persetujuan dari SBY ( yang kemudian dibantah oleh nurhayati rekan separtainya).

Ketika kapal akan karam orang busuk akan mencari selamat sendiri, berjuang selamat walaupun menikam temannya sendiri, memutar kata agar selamat, merendahkan diri kalau perlu , dan berpura-pura.

Sadarkah kau ?

Rakyat Indonesia ini bukan rakyat bodoh yang bisa kau bodohi dengan manuvermu, semuanya tahu bahwa dahulu kau selalu menghardik dan menghina Jokowi, tapi sekarang kau jilat sendiri  air ludahmu itu.

Rakyat Indonesia sadar, bahwa pasti kau ini menginginkan sesuatu atau  mencari aman  dengan dukunganmu itu yang terlihat jelas ada maksud terselebung seperti udang dibalik batu,

Mana ada orang bisa berubah 180 derajat jika tanpa sebab, dan jangan kau katakana alasan bahwa program jokowi seperti program SBY atau karena kau sakit hati karena SBY dihina-hina dengan kata bocor-bocor.

Orang munafik dan penjilat  selalu berada dilingkaran kekuasaan seperti semut yang selalu berada disamping gula, yang akan pergi berlalu setelah gulanya habis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline