Lihat ke Halaman Asli

Rekrutmen Calon Praja IPDN Penuh Rekayasa

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden LIRA, Jusuf Rizal

Proses rekrutmen calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) diduga penuh dengan rekayasa dan diatur sindikat calo. Setiap anak yang mendaftar ke IPDN dikenakan biaya antara Rp 100 juta s/d Rp 300 juta kalau ingin masuk. Tanpa uang pelicin, orang yang berprestasi dan nilainya bagus pun akan sulit lolos. Telah banyak dari orang tua yang mendaftarkan anaknya ke IPDN mengeluhkan masalah ini.

Itulah yang disampaikan HM Jusuf Rizal di Jakarta, Kamis (5 Jan 2012). Jusuf adalah Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA).

Jusuf Rizal (Presiden "Lumbung Informasi Rakyat"/LIRA)
sumber: republika.co.id

Menurutnya, praktik ini sudah berlangsung lama dan diduga melibatkan oknum Kementerian Dalam Negeri (Kepmendagri) serta pemangku kebijakan di IPDN. Akibatnya, sistem pendidikan di dalam sangat memprihatinkan dan perlu dibongkar. Lebih lanjut dirinya menjelaskan, timnya sudah mengirimkan surat ke Rektor IPDN, Nyoman Sumaryadi. "Beliau (Nyoman) berkilah, semua kewenangan rekrutmen berada di tangan Ketua Pantarlih yang dijabat Sekjen Depdagri, Diah Anggraeni. Beliau mengelak menjawab adanya sindikat dan mafia pencaloan dalam rekrutmen calon Praja IPDN. Padahal kami sangat yakin Beliau tahu praktik percaloan itu," kata Jusuf.

Setiap tahunnya IPDN menjaring calon praja sedikitnya 2.000 orang. Kalau setiap calon praja membayar uang pelicin antara Rp 100 juta s/d Rp 300 juta, bisa dibayangkan berapa jumlah uang yang beredar dalam perekrutan itu. LIRA meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurunkan tim investigasi guna menelusuri kebenaran informasi yang didapatnya itu serta meminta Mendagri menindak tegas oknum-oknum yang terlibat dalam praktik sindikat percaloan.

Rekrutmen Calon Praja IPDN Penuh Rekayasa

------- oOo oOo oOo -------

Sumber terkait: Pikiran Rakyat Online & Pelita Online

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline