Lihat ke Halaman Asli

Konsep 5 Jari Mengendalikan Penyakit Tidak Menular

Diperbarui: 2 Januari 2018   18:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia saat ini sedang mengalami beban ganda pada bidang kesehatan, yang mana penyakit menular belum selesai di atasi dalam waktu bersamaan penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat, atau pengeseraan tren dari penyakit menular  menuju tidak menular  (transisi epidemiologi). 10.7% kematian di sebabkan oleh penyakit tidak menular (Diabetes, stroke, kanker, jantung, hipertensi dll) sehingga  PTM menyebabkan kematian terbanyak di indonesia. Gaya hidup yang kurang baik seperti merokok, alkohol, narkoba, diet yang tidak sehat, maupun kurang aktivitas fisik merupakan beberapa faktor penyebab tingginya angka PTM di Indonesia.

Tingginya PTM telah melahirkan program Gerakan Mayarakat Hidup Sehat (GERMAS) suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban.

Germas tidak akan berhasil mengendalikan PTM jika hanya bertumpu pada tenaga kesehatan saja, butuh skala besar kerja sama lintas sektor untuk mensukseskan program ini, maka belajarlah dengan jari manusia yang memiliki 5 jari yang berbeda beda tetapi membentuk satu kesatuan yang bisa mengangkat dan memegang erat suatu benda oleh karena itu konsep 5 jari adalah sebagai pondasi kerja sama lintas  sektor menurut saya.

Dimulai dengan jari telunjuk, jari telunjuk menggambarkan dari pemimpin, para pemimpin-pemimpin di indonesia harus konsisten mendukung program Germas bukan hanya dukungan dari pernyataan dan menyetujui suatu program, tetapi lebih mendukung secara nyata dengan menerapkan Germas  di kehidupan sehari hari, karena pemimpin sebagai role model bagi rakyatnya dan juga sebagai cerminan dari suatu bangsa.

Jari manis  mengambarkan anak muda (pemuda - pemudi), anak anak muda harus di libatkan untuk mempromosikan di media sosial baik WA, twitter, FB, IG dll. Karena semangat anak muda dibutuhkan untuk merubah hidup sehat masyarakat, dari anak anak muda ini lah lahir komunitas - komunitas yang bergerak di bidang sosial dan kesehatan yang akan gencar mempromosikan Germas di lingkungan mereka.

Di antara jari telujuk dan jari manis  ada jari tengah yang paling tinggi, hal itu di gambarkan dari para ulama, ustad, dai yang mana bertugas menegahi antara pemimpin dan anak muda. Agama islam memperhatikan kesehatan dan pencegahan, salah satu contoh sebelum obesitas masuk katagori penyakit, jauh ke zaman nabi, Khilafah Umar Bin Khattab terlebih dahulu sudah tahu bahwa obesitas bukan bukti kesejahteraan melainkan penyakit yang dapat mengudang penyakit lain serta membuat seseorang menjadi malas khususnya malas beribadah, ulama adalah pewaris para nabi  dan sejarah peran ulama sangat penting di Indonesia khusus di kesehatan terbukti pada program Keluarga Berencana yang sukses masuk ke indonesia khususnya Aceh karena kontribusi para ulama dan ustad, narkoba, alkohol  akan dapat di tekan melalui dakwah hal itu karena perkataan ulama dan ustad lebih di dengar oleh masyarakat dari pada yang lain.

Kemudian ada ibu jari (jempol) yang mengambarkan para ibu-ibu, dari ibu ibu lahirlah pemimpin yang baik, lahirlah ulama -- ulama yang istiqamah dan lahir lah pemuda pemudi yang berakhlak, peran ibu ibu sangat penting dalam mempromosikan germas  dari dalam rumah tangga.

Terakhir ada jari kelingking yang kecil mengambarkan orang "kecil" tidak ada gunanya semua program di lakukan tanpa berdoa, salah satunya adalah doa orang kecil yang langsung di jabah, doa supaya semua usaha untuk mengatasi peyakit tidak menular ini bisa di tekan dan di kendalikan.

Dengan bersatunya 5 jari yang berbeda (pemimpin, anak muda, ulama , ibu-ibu, orang kecil) maka tangan akan erat memegang martil/ palu (tenaga kesehatan dan programnya) untuk memukul dan menekan paku (penyakit tidak menular) di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wassalammualaikum Wr. Wb

Penulis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline