Lihat ke Halaman Asli

Kenaikan Permukaan Air Laut di Teluk Jakarta

Diperbarui: 8 November 2017   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, Ibukota dari Indonesia merupakan kota dengan kepadatan tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 15.052,84/km2. Hal ini menyebabkan turunnya permukaan tanah dengan rata-rata 0.8 sentimeter per tahunnya. Hal ini diikuti dengan naiknya permukaan air laut dengan rata-rata 0.57 sentimeter per tahunnya. Hal ini menyebabkan tenggelamnya Jakarta secara perlahan -- tapi pasti -- dalam beberapa puluh tahun kedepannya. 

Kenaikan permukaan air laut dan penurunan permukaan tanah sebenarnya merupakan kedua hal yang sangat berkesinambungan, dikarenakan oleh banyak hal seperti penebangan pohon sembarangan yang berujung kepada pemanasan global, gedung-gedung pencakar langit yang menjulang dan terdiri dari kaca-kaca yang juga akan berujung kepada pemanasan global, daerah pesisir yang tidak diberikan tumbuhan seperti bakau yang akan menyebabkan abrasi air laut.

Kenaikan permukaan air laut merupakan fenomena naiknya permukaan laut yang disebabkan oleh banyak faktor yang kompleks. Permukaan laut telah mengalami kenaikan setinggi 120 meter sejak puncak zaman es 18.000 tahun yang lalu. Kenaikan tertinggi muka air laut terjadi sebelum 6.000 tahun yang lalu. Hal ini bisa jadi merupakan pertanda awal dari efek pemanasan global terhadap kenaikan muka air laut. Pemanasan global diperkirakan memberikan pengaruh yang signifikan pada kenaikan muka air laut pada abad ke-20 ini.

Kenaikan permukaan air laut di Jakarta diakibatkan oleh salah satunya adalah pemanasan suhu bumi yang terjadi dikarenakan peningkatan kegiatan manusia, khususnya dalam kegiatan transportasi, industri, pembangunan gedung-gedung dengan seluruhnya hampir tertutup kaca, maka hal-hal tersebut akan meningkatkan efek rumah kaca. Menurut IPCC, diperkirakan kenaikan permukaan air laut akan mencapai 1 meter pada tahun 2100 dihitung mulai dari tahun 1990.

Dampak dari kenaikan permukaan air laut pun ada banyak, yaitu :

  • Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir
  • Perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangrove
  • Meluasnya intrusi air laut
  • Ancaman terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat pesisir
  • Berkurangnya luas daratan bahkan menghilangnya pulau-pulau kecil

Jakarta sendiri sebenarnya sudah melakukan reklamasi yang dikatakan bisa untuk mengatasi kenaikan permukaan air laut, tetapi reklamasi yang sudah berjalan di Jakarta tidak memiliki izin dan malah menyebabkan banjir yang diakibatkan oleh 13 aliran sungai yang masuk ke teluk Jakarta tertahan pulau-pulau reklamasi. merupakan kota yang sebenarnya sudah mengalami bencana kenaikan air laut sendiri.

Dilihat dari meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir, meluasnya intrusi air laut, dan yang sangat terlihat dari tren yang ada sekarang adalah berkurangnya luas daratan yang diakibatkan oleh kenaikan permukaan air laut. Pulau Seribu yang berada di wilayah utara Jakarta semakin lama akan semakin menghilang jika tidak diatasi dengan telaten.

Menurut saya, cara-cara yang mungkin bisa dilakukan untuk menanggulangi kenaikan permukaan air laut adalah dengan melakukan penindakan pada wilayah daratan Jakarta. Lebih ke dalam bentuk pencegahan agar tidak memperparah masalah kenaikan air laut. Program ini nantinya akan disebut "From Land to Sea".

From Land to Seaatau bisa disebut FLS merupakan program untuk mengurangi atau mencegah kenaikan permukaan air laut tetapi dilakukan di daratnya, dikarenakan seluruh tindakan lebih mudah dilakukan di daratan dibandingkan di lautan. Hal-hal yang akan di lakukan adalah yang pertama adalah sosialisasi kepada masyarakat yang peduli dengan bencana pesisir ini mengenai bencana kenaikan permukaan air laut dan juga cara-cara mengatasinya. Lalu dilakukan pengisuan terhadap masyarakat sekitar, khususnya untuk masyarakat yang tinggal di daerah Jakarta Utara agar turut menyukseskan kegiatan ini. 

Kegiatan berikutnya adalah dengan melakukan penanaman pohon-pohon yang sudah ditebang dengan guna untuk mengurangi pemanasan global. Lalu berkunjung ke pemilik gedung-gedung pencakar langit untuk mulai menerapkan vertical garden atau dengan membuat gedung-gedung pencakar langit yang lebih ramah lingkungan, tidak menggunakan kaca untuk seluruh bangunannya tetapi lebih menggunakan tumbuhan-tumbuhan yang juga tidak akan mengurangi nilai estetisnya. Selain itu juga bisa dilakukan dengan revitalisasi taman-taman kota di Jakarta. Lalu dengan melakukan penanaman bakau di sepanjang garis pantai Jakarta, untuk mengurangi abrasi serta memperindah wilayah Teluk Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline