Sri Panggung
By Danu Supriyati
Dilarang keras untuk copas artikel.
Teriakan simbok membuat Sri Panggung heran. Dia ingin bertanya, tetapi simbok sudah terbirit-birit keluar rumah.
Ketika angin berembus kencang, aroma anyir memenuhi ruangan. Sri Panggung terhenyak saat melihat bayangannya di cermin meja rias. Wajahnya pucat pasi, sementara sekujur tubuh dipenuhi dengan belatung. Dia meratapi nasib sialnya.
***
Pernikahan antara Sri Panggung dan Rusli sudah berlangsung lima tahun. Keduanya sangat menantikan kehadiran sang buah hati. Ketika Sri Panggung telat datang bulan, Rusli justru meragukan darah dagingnya sendiri. Alhasil, pertengkaran pun tidak dapat dihindari oleh mereka.
"Kamu baca sendiri kan, Sri? Hasil tes lab itu menyatakan kalau aku mandul," kata Rusli lirih.
"Lab bisa salah, Kang. Lagian, aku nggak pernah berbuat serong. Sumpah, ini anakmu."
"Aku akan urus perceraian begitu anak itu lahir, Sri."
"Ta--pi ...,"