Lihat ke Halaman Asli

Danu Supriyati

Penulis lepas

Semeru di Antara Deretan Gunung Berapi yang Aktif

Diperbarui: 4 Januari 2023   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semeru di Antara Deretan Gunung Berapi yang Aktif

Nusantara berada di jalur cincin api Pasifik. Gempa dan letusan gunung berapi adalah fenomena alam yang mau tidak mau harus dihadapi oleh negara kita yang tercinta ini.

Banyaknya gunung berapi yang masih aktif adalah hal yang harus diedukasi pihak terkait (ahli dalam bidangnya) kepada masyarakat untuk meminimalisir korban dan kerugian saat terjadi letusan. 

Semakin canggih teknologi diharapkan dapat mempersempit peluang ancaman letusan gunung berapi. Kerjasama pemerintah, badan pemantau aktivitas gunung berapi dan masyarakat harus koheren agar letusan gunung berapi tidak menjadi bencana.

Letusan Semeru membuat perhatian penulis ikut menoleh pada aktivitas Gunung Merapi. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang dekat dengan tempat tinggal penulis. Letusan gunung berapi satu dengan yang lain biasanya terjadi dalam selisih waktu yang tidak lama. Informasi dapat digali dari BPPTKG untuk mengetahui kemungkinan erupsi dari Gunung Merapi. 

Gempa di berbagai tempat dan juga letusan Semeru tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi namun BPPTKG tetap menghimbau agar masyarakat dalam kondisi waspada. Siaga jika sewaktu-waktu mendapat peringatan untuk mengungsi dan mengurangi kegiatan di seputar kawah. 

Himbauan semacam ini tidak ada unsur untuk menakut-nakuti warga karena keselamatan menjadi hal utama yang harus didahulukan jika sewaktu-waktu terjadi erupsi. Zona-zona pun tetap diberlakukan meski gunung dalam kondisi stabil.

Letusan gunung berapi kemungkinan dapat diprediksi. Namun bencana yang lain seperti longsor maupun gempa belum dapat diprediksi waktu kejadiannya. Jika didukung kesiapan jasmani, rohani, mental maupun spiritual maka dampak dari peristiwa tersebut tentu dapat diminimalisir.

Siaga bukan berarti pasrah menunggu musibah. Persiapkan diri agar lebih sigap saat terjadi hal di luar dugaan dan jangan lupa diiringi dengan doa paling khusyuk agar kita terhindar dari marabahaya.  Terima kasih.

Kebumen, 4 Januari 2023

Penulis

Danu Supriyati, S.Si




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline