Lihat ke Halaman Asli

Antisipasi Keamanan Diri

Diperbarui: 2 November 2022   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Antisipasi Keamanan Diri


Penusukan oleh orang tak dikenal (OTK) membawa dampak psikis baik bagi korban, keluarga maupun warga setempat. Bahkan efek ketakutan dan kekhawatiran menular hingga ke daerah lain tak terkecuali bagi penulis sendiri. Tinggal di wilayah padat penduduk dengan lalu lintas ramai, keamanan yang selalu di posisi waspada tidak mengikis traumatis akibat berita penusukan tersebut. Dendam dan kebutuhan menjadi motif pelaku kejahatan nekat melukai para korban. Bahkan tidak segan-segan menghilangkan nyawa demi membalas sakit hati atau sekadar mendapatkan barang incaran.


Untuk penelusuran kasus yang sudah memakan korban, pihak kepolisian akan mengusut tuntas. Lalu bagaimana dengan keamanan masyarakat awam seperti kita ini? Tidak mungkin meminta pengamanan ketat dari pihak berwajib tanpa alasan yang logis hanya gara-gara ketakutan belaka. Kita sebaiknya mulai melakukan antisipasi sebagai perlindungan terhadap keselamatan diri.


  • Bentuk antisipasi keamanan diri yang dapat kita lakukan yaitu :
    Antar jemput anak sekolah sebagai bentuk kewaspadaan kita sebagai orang tua.
  • Melewati jalur ramai untuk meminimalisir tindak kejahatan.
  • Stop menggunakan barang berharga seperti perhiasan yang mencolok saat bepergian.
  • Stop menggunakan fasilitas gadget saat berkendara.
  • Membangun hubungan yang harmonis dengan semua pihak.
  • Jaga mulut jaga hati saat berbicara dengan orang asing.
  • Tidak mudah terpengaruh bujuk rayu orang asing dengan modus minta diantarkan ke suatu tempat, meminjam gadget bermodus untuk menghubungi seseorang bahkan meminjamkan kendaraan dengan modus kebutuhan mendesak.
  • Memutuskan circle kebencian dan dendam kesumat. Melakukan pendekatan dan berani mengakui salah lalu meminta maaf pada pihak yang mungkin tersakiti dengan sikap kita. Tangguhkan ego dan gengsi karena amarah bisa memantik tindak kejahatan.


Selain dendam dan kebutuhan, adanya kesempatan pun memicu pelaku untuk bertindak jahat pada korban. Maka jangan sampai kita menjadi target kejahatan hanya karena penampilan yang glamour. Jangan lupa juga catat nomor darurat seperti kepolisian untuk berjaga-jaga jika terjadi hal di luar keinginan kita. Selalu bekali diri dengan kewaspadaan dan berdoa agar terhindar dari niat jahat pelaku kriminal. Musibah tidak bisa diprediksi namun setidaknya tindakan preventif dapat mengurangi resiko kejahatan. Terima kasih.


Kebumen, 2 November 2022
Penulis : Danu Supriyati, S.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline