Lihat ke Halaman Asli

Afi

pembelajar

Ujung Pangkal Keprihatinan Politik

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412597218612589030

[caption id="attachment_346347" align="aligncenter" width="450" caption="http://kartun.rmol.co/read/2011/05/24/28018/36/CALO-DPR-"][/caption]

KEMANA Nurani? Nurani sudah transmigrasi nun jauh di sana, kata seorang rekan. Dalam konteks politik, nurani betul-betul sudah pergi. Hal fundamental, perjuangan rakyat, hanya lips service belaka.

Adakah kontrak politik konstituen dengan para wakilnya? Apakah konstituen memilih wakil itu berdasarkan keyakinan, mereka adalah orang-orang yang pantas?

Pada gilirannya, kita tidak buta, pertimbangan money politic yang terang-terangan di siang hari justru mendominasi Pemilu legislatif. Calon wakil rakyat menyuap. Rakyat disuap. Sebuah proses hubungan timbal balik yang memprihatinkan.

Menilik proses awal yang demikian, tidak heran, jika beginilah panggung politik dewasa ini. Politik kerakyatan hanyalah mimpi. Hal dominan justru politik elit. Gap antara partai politik dan rakyat semakin besar. Seharusnya ada frame kepentingan rakyat dan bangsa dalam setiap pertimbangan. Namun, jauh panggung panggang dari api.

Wakil rakyat yang di sana bahkan sudah menganggap 'lunas' pertanggungjawabannya. Lalu, mereka menari-nari. Intrik. Pertarungan. Saling menghabisi.

Mereka tak juga kembali ke Daerah Pemilihannya. Hingga, suatu kali, lima tahun mendatang, mereka akan kembali untuk membeli dukungan itu.

Ayolah. Kejadian ini menjadi bahan instropeksi. Jangan beli kucing dalam karung. Lima tahun lagi, kenali calon wakil rakyat kita. Pertanggungjawabkan pilihan, Pasang mata, pasang telinga. Sekali jatuhkan pilih, tolak money politic, bikin kontrak politik. Itupun kalau tak golput... ? (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline