Lihat ke Halaman Asli

Afi

pembelajar

Tidak Ada Kompromi Pak Presiden...

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14219985711434916182

[caption id="attachment_365824" align="alignnone" width="663" caption="foto : politik.news.viva.co.id"][/caption]

TAK ada kompromi Pak Presiden, Anda harus memilih, hitam atau putih? Anda tak mungkin bisa mencampur hitam dan putih. Karena, yang muncul adalah noda-noda hitam.

Noda hitam inilah yang saat ini muncul Pak Presiden, ketika Anda mengkompromikan, berbagai kepentingan dalam pemilihan Kapolri. Ketika Anda terlihat lemah dan seolah kehilangan hak prerogratif.

Mengapa ada kompromi, ketika anda memberhentikan Sutarman lalu menunda pelantikan Komjen BG sebagai Kapolri, tapi juga mengganti Komjen Suhardi Alius sebagai Kabareskrim?

Apakah Anda tak membaca penempatan Irjen Budi sebagai Kabareskrim, ibarat permainan catur adalah formasi menyerang ? Hanya menantikan waktu dan akhirnya terbukti; BW ditangkap. Itu sebuah noda. Buah dari kompromi Anda.

Maaf. Sejatinya, Anda disepelekan oleh orang-orang yang selama ini mendukung Anda, Pak Presiden. Panggung pemilihan Kapolri ini jadi panggung yang nyata.

Dulu, banyak yang menyebut Anda 'Capres Boneka'. Saya tidak percaya. Hingga sekarang, ketika serentetan peristiwa ini, saya masih tak percaya. Tapi, saya hanya melihat, mereka terus mem-BONEKA-kan Anda.

Jika mereka mempercayai Anda sebagai Presiden, mengapa masih juga merecoki hak Anda? Jikalau mereka percaya, seharusnya terserah Anda, bagaimana mengatur negeri ini, memilih orang-orang yang tepat. Kalau mereka menyarankan okelah.. Tapi keputusan akhir tetap di tangan Anda. Mengapa mereka memaksa??

Mereka elitis. Sudah terbukti menjauhkan Anda dari rakyat. Memaksa Anda melawan arus publik. Begitu akrab dengan sosok yang bergumul dengan perilaku koruptif. Mereka merusak citra Anda dan memaksa Anda berbenturan dengan KPK, yang masih menjadi harapan publik.

Saatnya Anda menjadi diri sendiri Pak Presiden....
Sudah cukup Anda berusaha memahami mereka...
Saya yakin Anda orang baik. Anda juga memiliki potensi, piawai dan cakap mengurus negeri ini.

Saatnya, mereka berhentikan mem-boneka-kan Anda. Giliran mereka yang memahami Anda. Tunjukkan jalan pikiran Anda, sehingga mereka bisa paham dan berada di belakang Anda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline