Lihat ke Halaman Asli

Ketika Kita Masih Mencari Passion Kita

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1410249537501136233

Kemarin gua dapet BBM dari adek kelas gua di Teknologi Pendidikan UNJ, namanya Rifqah Fauziyyah. Dia mau curhat mengenai passion tapi ceritanya panjang banget katanya. Sampe akhirnya dia nulis dokumen terus dikirim ke email gua. 2 halaman word ternyata.

Jadi dulu dia pernah kepengen jadi ahli astronom untuk menunaikan harapan gurunya. Tapi seiring perjalanan doi suka gonta-ganti minat, mulai dari astronomi, nulis, biologi, taekwondo, travelling, fotografi sampe yang terakhir ekonomi. Ending curhatnya adalah, “Abis baca blog lo itu yg ttg passion gue jd mikir lagi apa passion gue setelah beberapa hobby yang gue suka gue lewatin skrg”

Thanks buat curhatnya Rifqah, karena curhat lo gua jadi terinspirasi buat nulis ini. Gua emang belom membahas lebih dalam mengenai passion. Kalo lo (pembaca) sama sekali belom tau passion itu apa, lo bisa baca sekilas mengenai passion disini (Abaikan 6 hal ini jika ingin masuk kuliah yang biasa-biasa saja).

Masalah yang dialami oleh si Rifqah sebenernya bukan dia seorangan sendiri yang ngalamin. Gonta-ganti minat kemudian nyari yang klik tapi belom dapet-dapet. Kalo pembaca disini juga ada yang mikir masalah ini juga cuma lo doangan yang ngalamin, jangan kepedean, orang-orang sukses juga banyak yang begitu.

Tapi sebelum itu ada yang mesti lo pahamin dulu tentang namanya passion. Passion is things that you really really really really really love. Ngomongin love disini kan kaitannya sama perasaan ya. Jadi kalo lo belom punya keahlian di suatu bidang tapi lo seneng aja buat ngelakuin hal itu ya bisa jadi itu passion lo. Bangun lebih awal, tidur lebih larut buat apa coba? Bukan buat jadi cabe-cabean, tapi buat nekunin passion-nya. Terus ngembangin diri dan belajar meskipun mahal atau terus berkarya meskipun gak dibayar. Kepuasannya adalah ketika menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain ketika bergelut dengan passionnya. Jadi ini lebih ke soal rasa. Tolak ukurnya bukan uang, penghargaan atau jabatan.

Di buku 8 to be great karya engkong gua, Richard St. John (engkong lo? Iya  engkong gua, sayang aja dia gak kenal gua sebagai cucunya), beliau menulis bahwa ada dua tipe orang yang berkaitan dengan passion, yang pertama Strivers (Para Pejuang), buat orang-orang yang tau apa yang mereka sukai DAN akan mengejarnya. Yang kedua, Seekers (Para Pencari), buat orang-orang yang tidak tahu apa yang mereka sukai DAN ngerasa perlu untuk menemukannya.

Kasusnya yang dialami Rifqah (dan gua juga sebenernya) masuk ke tipe Seekers. Gak tau, tapi masih mau nyari tau. Gimana cara nyari taunya? Rene Suhardono nulis dibukunya yang berjudul “Your Job Is Not Your Career”, nyari passion bukan kayak nyari benda hilang yang terselip entah dimana. Passion itu udah ada di dalam diri kita sendiri. Coba tengok masa lalu kita, ada gak hal-hal yang bikin kita bahagia? Tim Clark, dkk juga nyaranin di “Business Model You” buat inget-inget masa kecil kita, dan aktivitas apa yang membuat kita senang? Masa kecil bukannya masa terjujur dan terpolos kita?

Yang perlu kita lakukan adalah berlaku jujur dengan kita sendiri. Refleksi. We are Unique! We already have it! Masalahnya yang sering terjadi adalah kita mau jadi musisi, tapi orang tua maunya di akuntansi. Mau jadi penulis, tapi gaya hidupnya kayak selebritis (emang bisa baru mulai nulis bisa dapet duit banyak kayak artis?). Yah kalo udah begitu mah, akhirnya kita ragu untuk mengikuti kata hati kita. Mungkin nanti akan gua bahas, pilih kata hati atau uang?

Kalo emang lo masih belom kebayang ya santai aja. Lo bisa coba banyak jalan untuk menemukan panggilan hati lo. Berikut ini adalah beberapa tokoh yang harus mencari “dorongan hati” mereka terlebih dahulu sebelum melesat menuju puncak kesuksesan mereka.

Ini Robert Munsch.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline