Lihat ke Halaman Asli

danu novrianto

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Prodi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berpidato dengan Topik yang Baik

Diperbarui: 21 Mei 2024   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber: Dok.Pribadi

Oleh: Syamsul Yakin dan Danu Novrianto

Dosen dan Mahasiswa Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam berpidato, topik yang diambil bisa beragam sesuai target audiens. Namun pada umumnya topik berpidato menyudut pada isu besar seputar politik, kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan agama. Ada juga isi topik dalam pidato menyinggung dua hal atau lebih sekaligus tetapi dijadikan relevan, tetapi tetap topik utama yang akan tajam dibahas dalam pidato tersebut.

Diantara setiap pilihan topik seperti, isu politik, ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan agama terdapat topik yang lebih spesifik. Contohnya, penceramah dalam agama islam dapat memilih topik spesifik seperti akidah, syariah, dan akhlak. Pembahasan mengenai akidah dibahas lebih awal ketimbang pembahasan mengenai syariah dan akhlak. Sebah akidah merupakan ajaran fundamental berupa keimanan, kalau diumpamakan seperti pohon, akidah merupakan akar yang dapat menopang pohon tersebut.

Berikutnya adalah topik mengenai syariah, topik ini dipilih setelah akidah dan sebelum akhlak. Kalau diibaratkan dengan pohon maka syariah adalah batangnya, dan di dalam praktik nyata syariah adalah implementasi akidah atau tauhid. Misalnya, orang yang menjalankan syariah seperti shalat, puasa, dan haji dikarenakan orang tersebut memiliki akidah yang kuat berupa keimanan dalam menjalankan Agama Allah SWT.

Selanjutnya adalah topik mengenai akhlak, disampaikan setelah akidah dan syariah. Kalau akidah dan syariah ibarat akar dan batang, maka akhlak adalah buahnya dalam suatu pohon (akidah dan syariah). Akhlak yang dimaksudkan adalah bersumber pada Al-Qur’an dan hadits baginda Rasulullah SAW.

Tentunya ada beberapa cara lain untuk mengatur beberapa topik diatas. Misalnya, di kalangan masyarakat Muslim pemula, tema pidato yang tepat adalah tentang akidah. Bagi masyarakat yang sudah memahami akidah, tema yang dibahas adalah syariah. Sementara itu, di kalangan para ahli ibadah, tema yang cocok adalah akhlak. Lebih lanjut, tema akhlak bisa berkembang menjadi tasawuf. Akhlak berhubungan dengan perilaku lahiriah, sedangkan tasawuf berkaitan dengan gerakan batiniyah.

Penentuan topik yang tepat juga harus disesuaikan dengan latar belakang sosial tertentu. Jika ingin berpidato di kalangan atas harus berbeda dengan berpidato di kalangan bawah dan menengah. Tema juga dapat disesuaikan dengan latar belakang kultural, primordial, dan juga latar belakang kegiatan audiens. Jika kita sudah mampu menentukan topik yang menarik, lalu bisa menentukan judul yang sedang menjadi pembahasan masyarakat luas (viral), maka pidato kita pun akan menjadi pidato yang sangat diminati. Dimana nantinya setiap kata yang keluar akan mengundang audiens untuk memperhatian dan menelaah nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline