Lihat ke Halaman Asli

Danu AbianLatif

Pekerjaan sebagai kuli orang

Buku Berjudul Jalan Buntu Diluncurkan, Danu: Tak Ada Kata Menyerah untuk Berkarya

Diperbarui: 28 Januari 2024   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Oleh : Danu Abian Latif

Founder Sekolah Kita Menulis (SKM) Cabang Langsa

Malaysia--  Buku yang berjudul "Jalan Buntu" yang ditulis oleh Danu Abian Latif diterbitkan melalui PT. Bambu Kuning Utama, Jakarta, Indonesia. Buku ini merupakan hasil perasaan, kekecewaan dan kegagalan yang dialami oleh Danu, maka dari pada itu ia menulis buku ini agar dapat menjadi  gambaran agar hal tersebut tidak dialami oleh orang lain .

Suatu ketika, Danu pernah mengalami hal-hal yang sangat buruk didalam hidupnya. Kegagalan, kekecewaan, kesedihan, kehilangan dan apapun dalam hidup membuat dirinya merasa paling rendah didunia ini, bahkan Danu sampai pernah berfikir ia tidak layak hidup lagi di Dunia ini.

"Saya pernah mengalami hari paling sulit, seolah diri ini makhluk gagal yang pernah dilahirkan, merasa rendah dari pada sampah dan apapun yang saya lakukan semuanya akan mengalami kegagalan. Bahkan saya berniat untuk bunuh diri karena saya anggap saya tidak berguna untuk hidup didunia ini," wawancara wartawan katacyber.com Jumat, 25 Januari 2024

Lanjut Danu, ia merasa gagal terus menerus dan menggap hidup yang ia jalani tidak ada arti adalah kesalahan besar, karena ia faham kegagalan merupakan fitrah yang dialami oleh seorang manusia untuk membuatnya tumbuh.

"Saat pada satu moment ketika saya larut dalam kesedihan terus menerus, saya putuskan untuk melakukan perjalanan keluar kota dengan menggunakan kendaraan umum, disanalah saya baru disadarkan betapa beruntungnya diri saya ketimbang mereka yang hidup dijalanan, saya kira saya adalah orang yang paling menderita didunia ini ternyata ada orang lain yang nasibnya tidak seberuntung saya". Katanya.

Muncul sebuah keinginan didalam benak Danu untuk menulis sebuah buku, agar buku yang ia buat nantinya dapat menjadi tolak ukur ketika seseorang merasakan hal yang sama seperti yang dialami olehnya.

"Saya menulis  Buku Jalan yang berjudul Buntu ini agar menjadi jalan penunjuk arah bagi orang-orang mengalami nasib yang sama didalam hidupnya seringkali merasakan ada sebuah tembok besar di depan jalan kita, semoga dengan adanya buku ini dapat menjadi palu bagi pembaca untuk menghancurkan tembok penghalang didalam hidupnya."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline