Lihat ke Halaman Asli

Danthy Margareth

Biasa-Biasa Saja

Tentang Puisi

Diperbarui: 5 Desember 2020   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku adalah tentang yang abadi
Bersemayam di rahim kepala yang sunyi
Ayah dan ibuku adalah akal dan budi

Saat masih sebesar biji delima
Aku mengecap pengetahuan dan rasa
Menenggak hikmat semanis madu dan kurma
Hingga matang lahir ke dunia

Aku adalah teka-teki,
kata-kata bermakna,
dan pedang bermata dua

Kucumbu peradaban dengan aksara semerbak bau bunga
Meniup tawa di dalam hati yang merana
Menyemai benih cinta di tanah yang terluka

Di saat yang sama,
aku memporak-porandakan manusia fana
Meletakkan bara menyala di atas kepala,
menabuh derita hingga meregang nyawa

Roda kehidupan berputar
Langit dan bumi berguncang
Musim-musim berlalu
Mahluk-mahluk fana menemui ajalnya
Namun aku tetap tinggal di dalam rahim-rahim baru

Aku adalah tentang yang abadi
Diproses oleh waktu dan ilmu
Aku selalu dilahirkan kembali
Dengan wajah lama maupun rupa yang baru

Jakarta, 04 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline