Lihat ke Halaman Asli

Daniel Setiawan

TERVERIFIKASI

Seorang karyawan swasta

Setujukah Anda Pesawat Kepresidenan Dijual?

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14096209091876662344

Sudah tahukan kalau Indonesia telah memiliki pesawat kepresidenan pada beberapa bulan yang lalu. Dan Presiden SBY pun telah melakukan serangkaian perjalanan menggunakan pesawat tersebut. Pesawat yang berjenis Boeing 737-800 Business Jet 2 itu seharga US$89,6 juta setara dengan satu triliun lebih uang Indonesia.

Nah, yang menjadi permasalahannya adalah pesawat kepresidenan yang baru berusia beberapa bulan tersebut diusulkan untuk dijual oleh kader PDIP dengan alasan untuk mengefisiensikan pengeluaran negara, karena pesawat tersebut dianggap terlalu mewah sehingga nantinya ditakutkan rakyat tidak bisa hidup dalam kesederhaan, karena presidennya justru tidak mencerminkan hidup sederhana.

Usulan dari PDIP yang dicetuskan oleh Maruarar Sirait tersebut justru mendapatkan tentangan dari pengamat. Karena apa? Justru karena pengadaan pesawat tersebut untuk menekan pengeluaran negara. Bahkan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengklaim bahwa dengan pengadaaan pesawat kepresidenan ini, negara telah berhemat sebanyak Rp.114,2 milyar setiap tahun. Lha, kok sekarang pesawat tersebut mau dijual?

Darimana hitung-hitungan Maruara Sirait bahwa pesawat kepresidenan tersebut membebani anggaran belanja negara? Dari segi efisiensi maupun kerahasiaan negara, justru mempunyai pesawat kepresidenan akan lebih terjamin. Penghematan dalam biaya perjalanan dinas? Apakah sekarang Jokowi sudah tidak boleh lagi blusukan? Jokowi sekarang bukan lagi hanya blusukan di kota Jakarta yang bisa saja menggunakan mobil, tetapi sekarang Jokowi harus blusukan ke seluruh Indonesia. Apa cukup hanya menggunakan mobil?

Setujukah Kompasianer dengan politisi PDIP Maruara Sirait tersebut? Apa untung ruginya jika pesawat kepresidenan tersebut dijual?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline