Lihat ke Halaman Asli

Dany Setia

Pekerja biasa

Sate Mentah......

Diperbarui: 6 Maret 2024   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1310022302135657321

Siang ini saya sebenarnya belum benar-benar lapar, hal itu dikarenakan pagi tadi sarapannya sudah termasuk siang yaitu jam 9 an. 

Pagi ini saya meminta ijin atasan untuk bisa mengantar adik yang baru saja menghabiskan liburan sekolah di Jakarta. Adik saya ini baru pertama kali naik kereta sendirian, jadi masih harus diantarkan sampai ke dalam gerbong kereta dan dipastikan telah duduk di kursinya.

Ada sedikit cerita tentang proses naik keretanya adik ini. Sebenarnya dia berencana untuk pulang tanggal 4 Juli kemarin dan tiket sudah saya pesankan dari tanggal 30 Juni. 

Pagi-pagi tanggal 4 juli, saya yang masih cuti bermaksud mengantar adik ke stasiun, semua bekal sudah dibawa, oleh-oleh sudah di bungkus dan dimasukkan tas, bahkan bekal makan siang untuk di jalan juga sudah di berikan, sudah pamitan kepada semua keluarga di jakarta. 

Begitu kami sampai di stasiun senen, saya menawarkan kepada adik untuk sarapan dulu. Kami sarapan bareng dan setelahnya iseng-iseng saya cek lagi tiketnya. Astaghfirullah....ternyata tanggalnya salah ( gak tau aku yang salah tulis atau petugasnya yg salah input). Di tiket itu tertulis untuk keberangkatan tanggal 8 Juli sedangkan saat itu masih tanggal 4 Juli.

Saya lihat jam masih jam 07.00 WIB, ok...mari kita beli tiket lagi untuk tanggal 4 Juli ini, semoga masih sempat dan masih kebagian tiket dengan tempat duduk untuk pembelian langsung. 

Saya langsung menuju antrian tiket sawunggalih.

Dari jauh hati agak lega, antrian kira-kira hanya 5 orang dan belum ada pengumuman tiket duduk habis. Saya langsung masuk antrian.

Begitu sampe 3 antrian lagi di depan saya, sang petugas memberi pengumuman bahwa tiket yang mendapat tempat duduk sudah habis.

HUfffffff......gak mungkin saya membelikan adik tiket berdiri, karena dia baru mau pertama kali naik kereta sendirian. OK, saya berpikir untuk mencari kereta lainnya. Kereta yang kelas eksekutif ternyata tidak berhenti di kota tujuan saya. Atau mau dibelikan kereta yang kelas ekonomi? hmmm kasihan adik kalau harus naik kereta ekonomi sendirian, saya saja malas. Naik bis? adik tidak suka naik bis. 

Setelah berfikir-fikir dan telepon-teleponan dengan orang tua di rumah akhirnya diputuskan untuk membeli tiket lagi aja, tiket yang sudah dibeli untuk tanggal 8 dibatalkan dan dicoba membeli tiket lagi untuk keberangkatan yang paling cepat. Saya memberi tahu adik tentang keputusan ini, dan dia setuju. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline