Lihat ke Halaman Asli

Dany Setia

Pekerja biasa

Tidak Ada Orang Tua yang Ingin Anaknya Salah Jalan...

Diperbarui: 6 Maret 2024   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Dulu waktu saya SD... 

Dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, saya termasuk anak yang lumayan berprestasi, itu semua karena dipaksa (dituntut) oleh orang tua.  

Setiap pagi setelah bangun tidur, saya wajib menyapu halaman rumah, berbagi wilayah sapuan dengan adik. Setelah menyelesaikan kewajiban itu, barulah saya bisa berangkat sekolah. Siang hari setelah pulang sekolah, saya harus berada di rumah. Saya hanya boleh keluar bermain pada sore hari setelah waktu sholat ashar sampe dengan menjelang sholat  maghrib. Dan jika sampe dengan adazan maghrib saya belum pulang, sudah dapat dipastikan cubitan di pantat akan saya terima. 

Setelah sholat maghrib sampe dengan waktu sholat isya' adalah waktu untuk belajar (menghadapi buku). Kenapa disebut waktu untuk menghadapi buku? karena waktu 1 jam itu adalah kami harus duduk menghadap buku, terserah bukunya itu mau dibaca dan dipelajari atau hanya dilihat saja. 

Selama bersekolah, kami sangat jarang diberi uang untuk jajan. Tetapi jika kami meminta uang untuk membeli buku atau peralatan sekolah, langsung diusahakan dan diberikan. Saat itu, selama 6 tahun bersekolah SD, saya iri dengan teman-teman yang memiliki kebebasan bermain dan bebas tidak belajar, benar-benar iri sekali, saya selalu ingin seperti mereka. 

Seandainya saya diberikan kebebasan seperti mereka dulu..... 

Dulu waktu saya SMP... 

Sekolah saya berjarak kurang lebih 7KM dari rumah. Jarak tersebut saya tempuh dengan mengendarai sepeda. 

Karena harus berangkat pagi, sejak saya masuk SMP, saya dibebaskan dari kewajiban untuk menyapu halaman setiap pagi. 

Pagi-pagi sekali saya harus sudah berangkat bersama teman-teman naik sepeda. Ada 2 jalur yang bisa ditempuh dari desa kami. 

Jalur pertama adalah jalur yang sepi dan lebih aman. Jalur ini yang biasa saya lewati bersama dengan teman yang juga relatif lebih (dipaksa) serius bersekolah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline