Lihat ke Halaman Asli

Seberapa Pentingkah Follback untuk Kita?

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai anak muda, perasaan untuk selalu penasaran terhadap hal-hal baru selalu ngikutin perkembangan dari setiap media sosial yang ada, mulai dari FacebookTwitterInstagramYoutube, hingga G+. Sudah pasti, tujuan gue dari semua sosial media tersebut adalah untuk terhubung dengan teman-teman sekolah, teman-teman ngegame dan keluarga. Contohnya untuk Facebook adalah satu-satunya sosial media buat terhubung dengan teman-teman sekolah gue, karena mereka pada jarang di Twitter. Twitter adalah satu-satunya sosial media buat terhubung dengan orang-orang yang bikin gue kepo banget tentang kehidupannya, kaya Member JKT48, akun berita seperti @Kompascom dan @WikiDPR dan orang-orang yang beridiri di Pemerintahan Indonesia seperti pak @jokowi_do2@pak_JK dan @ridwankamil. Nah, seperti yang kita ketahui. Di beberapa sosial media seperti Twitter dan Instagram menggunakan sistem Following dan Followers, yang artinya siapa aja yang kita ikutin kegiatan akun tersebut dan siapa aja yang ngikutin kegiatan akun kita. [caption id="" align="alignnone" width="978" caption="itu yang disamping kanan maksudnya"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="1182" caption="itu yang ditengah"]

[/caption] Sebenernya Facebook juga ada sistem Following dan Followers, tapi cuman kitanya aja yang ngga sadar. [caption id="" align="alignnone" width="352" caption="yang dilingkarin"][/caption] Nah,yang bikin gue males di Twitter sama Instagram itu adalah ketika dipalak minta follback. [caption id="" align="alignnone" width="260" caption="dipalak v1"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="216" caption="dipalak v2"][/caption] Dipalak follback adalah salah satu yang paling ga gue demen di sosial media, kenapa orang-orang terlalu fanatisme dengan angka di belakang following? oke, jujur gue juga dulu (2012-an) fanatis dengan angka di belakang following, sampe pernah ada 10,000 akun yang follow gue tapi pelan-pelan gue apusin sama dihapus sistem, sekarang udah ngurang jadi 5,000-an. Emang gue salah, tapi apakah gue ngerugiin orang lain? sistem yang iya-_-. Back to topic, Ada juga yang malak follback terus ga berapa lama di Unfollow, entah maksudnya apa gue juga kurang tau, mau ngejar setoran kah tau apa. Ada juga yang malak follback terus kerjaannya nyepam, menuhin timeline kita dengan hal-hal yang ga penting misalnya "status, tweet, atau foto-foto selfie(iyakalocakep)". Padahal sebenernya fungsi follow itu adalah: untuk follow orang-orang yg menurut kalian perlu di follow, kalo menurut kalian ga perlu ya ga usah di follow. Kalau butuh follower banyak kok yang jualan followers, harganya bervariasi pula. ada yang Rp 10,000, Rp 50,000 sampe Rp 250,000. Jadi kalau mau merasa pantas untuk di follow, beberapa tips yang cocok adalah: Twitter: 1. Selalu update dengan hal-hal yang menarik buat difollow pokoknya yang bikin seseorang ga mau ketinggalan semacem tweet comedy yang biasanya radityadika atau pocong lakukan. 2. Kalau kamu aktif, lakukanlah interaksi dengan orang-orang yang ngefollow kamu. Instagram 1. Update foto-foto yang bagus, seperti pemandangan, penampakan alam. Foto diri sendiri boleh, tapi jangan kebanyakan. *** Jadi tolong, kalau mau follow ya silahkan, tapi jangan maksa buat follback. Jadilah user yang ga ganggu user lainnya, jadilah orang yang diminati sama user lainnya. Kalau mau di follback ya buat aja akunnya jadi se-kreatif mungkin.

Sumber.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline