Judul di atas adalah sebuah pernyataan dari seorang murid kepada gurunya beberapa waktu lalu. Jika biasanya menjawab soal, maka kali ini mereka mencoba untuk membuat soal.
Dalam proses belajar mengajar pasti akan diakhiri dengan sebuah tes dimana murid akan menjawab soal yang dibuat oleh gurunya. Akan tetapi, bagaimana jika murid yang membuat soal dan bukannya menjawab soal ?
Meski pembelajaran masih dengan daring, akan tetapi tidak mengurangi semangat siswa dalam mengikutinya. Mereka tetap bisa mengikuti dengan baik, dan tentu saja sebagai seorang guru, maka penulis juga harus berpikir secara kreatif.
Setelah berdiskusi tentang sebuah materi pada saat pembelajaran, biasanya siswa akan mengerjakan latihan soal yaitu menjawab pertanyaan yang diberikan. Namun, penulis kemudian mencoba hal yang baru yaitu bukannya menjawab tapi mereka yang membuat soal.
Awalnya mereka bingung karena tidak biasa dengan petunjuk pengerjaan yang penulis minta. Hal ini karena kebiasaan mereka ketika membuka sebuah file dokumen maka akan langsung menjawab pertanyaannya.
"Silahkan kalian membuat soal dengan bentuk uraian atau essay dari materi yang kita baru diskusikan." Demikian bunyi petunjuk yang penulis berikan kepada siswa untuk melakukan review materi, tetapi bukan dengan menjawab namun membuat soal dan juga beserta jawabannya.
Ketika sudah mulai berjalan, ada seorang siswa kemudian menulis di chat aplikasi daring yang kami gunakan. Judul tulisan inilah yang menjadi inti dari chat siswa tersebut, padahal siswa ini termasuk cukup baik jika menjawab soal, namun ternyata mengalami kesulitan justru ketika diminta membuat soal.
Awalnya, penulis mengira ini hanya candaan atau guyonan siswa ini saja. Namun, ketika waktu pengerjaan makin berlalu, biasanya siswa sudah banyak yang mengumpulkan karena bentuknya adalah menjawab soal, tapi tidak dengan latihan soal kali ini.
Memang namanya adalah latihan soal tapi bukan untuk menjawab soal, tapi benar-benar latihan membuat soal. Ini yang menjadi perenungan bagi siswa, bahwa ternyata membuat soal tidak semudah yang dibayangkan.
Sebagai seorang guru, terkadang jika membuat soal apalagi dalam bentuk pilihan ganda, tentu membutuhkan usaha yang lebih dibandingkan dengan soal uraian. Hal ini karena dalam soal pilihan ganda, kita harus memberikan 4 opsi yang salah diantara 1 opsi benar yang nantinya merupakan jawaban dari soal tersebut.