Lihat ke Halaman Asli

Danny Prasetyo

Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Tahun 2021 Antara Harapan dan Realita

Diperbarui: 31 Desember 2020   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahun 2020 dihiasi dengan satu kata yaitu pandemi yang kemudian membuat dunia seakan terhenti atau lebih tepatnya dipaksa berhenti berkegiatan dan kemudian diharapkan berada di rumah saja. Jika ditanya pada akhir tahun 2019 lalu, adakah yang memperkirakan kondisi pandemi akan melanda dunia? Tentu tidak ada yang berpikir, bahkan mungkin terlintaspun tidak dalam benak setiap kita.

Melalui tahun 2020 hingga sampai di hari terakhir tentu menjadi kesan tersendiri bagi kita dengan banyak hal yang mungkin masing-masing kita memiliki hal yang berbeda-beda. Meski demikian, sang waktu terus berjalan dan tanpa disadari dalam beberapa jam ke depan tahun 2021 sudah akan kita masuki siap atau tidak diri kita.

Tahun 2021 seperti sebuah nomor di pintu yang kita tidak bisa tahu ada apa nanti dibalik pintu tersebut, apakah sesuai dengan yang kita bayangkan atau pikirkan ataupun seperti apa, masih menjadi sebuah misteri. Satu kata yang tentu dapat menjadi pedoman dalam membuka pintu tahun 2021 ialah kata harapan.

Tahun 2020 yang kita sudah akan berakhir merupakan suatu realita dan apapun itu tidak dapat kita ulangi lagi, entah kenangan baik ataupun tidak. Akan tetapi, tahun 2021 belum menjadi sebuah realita namun masih menjadi misteri dan kita belum dapat mengerti apa yang akan di dalamnya dan itu menjadi sebuah harapan bagi kita untuk memasukinya.

Dimanapun yang namanya harapan itu pasti merupakan hal yang baik serta menimbulkan rasa optimisme dalam diri kita. Hal ini karena manusia yang hidup itu karena dia masih memiliki harapan bahwa segala sesuatu yang ada di depannya semoga akan menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. 

Terkadang harapan dan realita bisa saja tidak berjalan seperti yang diinginkan oleh seseorang. Meski demikian, ketika kita memulai dengan melangkah dalam harapan, maka jalan yang masih misteri dan belum diketahui itu akan ringan untuk dilalui. 

Salah satu cara yang dapat kita lakukan agar kita dapat terus melangkah dalam pengharapan ialah dengan belajar mengucap syukur atas apa yang dialami daripada kita justru berkeluh kesah. Coba kita bayangkan jika memasuki tahun baru 2021 sudah bernada pesimisme dengan berkata "nanti apa yang akan terjadi di tahun depan? Bagaimana kondisi ekonomi, lalu seperti apa pandemi ini kedepannya, dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu tidak akan kita dapat jawabannya di akhir tahun 2020 ini, tetapi nanti kita akan bersama melihatnya saat menjalani tahun 2021.

Menjalani tahun baru 2021 dengan pengharapan membuat kita bersikap optimisme dan bukan hanya menuntut bahwa segala sesuatu harus berjalan dengan sesuai keinginan kita. Mengubah mindset atau cara pandang kita terhadap setiap kondisi membuat kita menapaki tahun 2021 bukan lagi dengan keluh kesah tetapi dengan sikap percaya bahwa segalanya akan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Ketika kita percaya dan tetap memiliki pengharapan maka Sang Pencipta pasti akan membuka jalan-Nya bagi kita dan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya.

Selamat menyongsong tahun 2021 dengan tetap memiliki pengharapan.

31 Desember 2020

-dny-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline