Lihat ke Halaman Asli

Danny Prasetyo

Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Dirgahayu Kota Semarang 468 Tahun

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertepatan dengan hari pendidikan nasional yang jatuh tepat tanggal 2 Mei ini, kota Semarang sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah juga merayakan dirgahayu yang ke-468 tahun pada 2015 kali ini. Meski sudah berusia lebih dari 4 abad, pemerintah kota Semarang masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan khususnya mengatasi banjir dan rob yang melanda kota yang dijuluki Venesia Van Java ini. Sebagai kota yang terletak di pinggir laut, Semarang memposisikan sebagai kota jasa dan perdagangan karena dilalui baik jalan darat yaitu pantura maupun jalur laut melewati pelabuhan tanjung emas. Jika menyadari hal ini, maka seharusnya fokus kota Semarang lebih berorientasi memaksimalkan pada bidang maritim khususnya perikanan dan kelautan, selain juga sebagai jalur transit pantura, karena di Semarang menjadi pusat jika ingin ke ara Yogya dan Solo, ataupun ke arah Purwodadi, Blora hingga meneruskan ke Jawa Timur.

Perayaan HUT kota Semarang selayaknya menjadi momentum kebangkitan pemerintah dan masyarakat Semarang untuk memajukan kota ini agar dapat bersaing dengan kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Yogya dan Surabaya. Bahkan tidak hanya dengan ibukota provinsi lainnya, tetapi dengan sesama kota di Jawa Tengah lainnya yaitu Solo, Semarang harus memacu dirinya jika tidak ingin pamornya dikalahkan oleh kota asal presiden Jokowi tersebut. Identitas kota yang dibangun selama beberapa tahun terakhir dengan ikon Semarang Setara, sebenarnya sudah cukup menarik, hanya tinggal lebih diarahkan fokus setara seperti apa yang ingin dicapai oleh pemerintah melalui ikon yang dibangun tersebut.

Lepas dari setiap hal yang masih perlu diperbaiki, HUT kota Semarang kali ini juga menegaskan bahwa paling tidak Semarang memiliki kelebihan dalam kenyamanan sebagai kota yang layak untuk ditinggali. Kemajuan kota ini juga mulai menunjukkan hal yang berarti dengan mulai sering digelar festival budaya maupun investasi yang meningkat dari perusahaan-perusahaan lainnya, karena tingkat kebutuhan hidup tidak setinggi kota-kota besar lainnya. Sekali lagi Dirgahayu Kota Semarang ke 486 tahun , jadikan Semarang Setara dalam segala hal.

2 Mei 2015

Danny Prasetyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline