Lihat ke Halaman Asli

Medali Penantian

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tarian angin rindu memcumbu merayu

Bergemelut bermesraan dengan sang bayu...........

Memetik dawai cinta berlantun mendayu-ndayu........

Memutikkan kuncup hati yang berjuta tahun menyepi layu

Oh Tuhan

Disaat batang jiwa ini rapuh tak bisa bertahan

Kering kerontang tanpa dahan

Kau siramkan air hingga tumbuh ranting keindahan

Sang pemilik hati

Mungkin inilah sekeping medali dari kesabaranku dalam menanti

Setia berkarang disini menunggu takdir cinta sejati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline