Lihat ke Halaman Asli

Lempar Pisang, Tradisi Mendirikan Rumah di Kabupaten Seluma

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tardisi

[caption id="attachment_28249" align="aligncenter" width="497" caption="Tradisi mendirikan rumah di Kabupaten Seluma"][/caption] kupasbengkulu.com - Tradisi Lempar pisang yang kerap digelar warga Kabupaten Seluma, saat mendirikan rumah di Kabupaten Seluma cukup unik. Pasalnya, tradisi ini dipercaya dapat mendatangkan rizki yang berlimpah. Tradisi lempar pisang ini, dimulai sejak abad ke 20 lalu. Diawali dengan pendirian kayu kusen dan kasau, kemudian pisang dan kelapa digantungkan ke bagian atas rangka rumah. Usai pemangku adat mengumandangkan lafadz adzan dengan cara berdiri di balok rangka rumah. Selanjutnya pemangku adat mengambil pisang, yang telah digantung di sebelahnya dan melemparnya ke kiri dan kanan rumah, sedangkan kelapa dijatuhkan di tengah-tangah rumah. "Ini tradisi memang sudah lama, sejak zaman nenek moyang dahulu. Tujuannya agar penghuni rumah merasa nyaman, berhati dingin dan murah rizkinya," kata Mad Na'in pembuka adat Desa Talang Prapat Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten Seluma kepada kupasbengkulu.com, Selasa (2/9/2014). Selain itu, lanjut Mad, pisang dan kelapa juga merupakan sumber penghasilan masyarakat Kabupaten Seluma pada zaman dahulu. "Dulu selain padi, pisang dan kelapa juga menjadi sumber penghasilan,makanya di letakkan diatas rumah supaya penghasilan berlimpah,'' tandas Mad. Penulis : Sepriadi, Kabupaten Seluma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline