Bagi seorang muslim, kehalalan suatu produk adalah hal yang paling utama dalam membeli makanan. Seberapapun enaknya suatu makanan, ia akan hilang kredibilitasnya manakala ternyata mengandung unsur bahan yang diharamkan oleh agama Islam. Di Indonesia, sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, sudah seharusnya potensi produk halal dalam negeri dikembangkan dan dipublikasikan secara luas ke berbagai negara.
Berdasarkan data, populasi penduduk muslim telah mengalami peningkatan yang signifikan di berbagai dunia. Jumlah muslim di dunia adalah 25% dari total populasi penduduk dunia dan diprediksikan akan meningkat menjadi 60% pada tahun 2070. Negara besar di kawasan Eropa, Afrika, atau Amerika pasti juga memiliki populasi muslim tersendiri.
Meskipun mereka adalah kaum minoritas disana, apabila target populasi tersebut dimaksimalkan tentu akan menjadi pemasukan yang besar juga untuk negara kita.
Belum lagi potensi pemasukan dari negara-negara yang memang mayoritas penduduknya beragama Islam, tentu potensi produk halal Indonesia untuk dapat berekspansi juga sangat terbuka lebar. Berikut ini adalah jumlah populasi penduduk muslim di seluruh dunia.
Dapat dilihat bahwa Asia merupakan benua dengan penduduk muslim terbesar, disusul negara-negara Arab dan Afrika.
INDUSTRI HALAL INDONESIA DI KANCAH DUNIA
Sebagai negara muslim terbesar di dunia, sudah seharusnya Indonesia juga menjadi produsen produk halal yang besar. Sayangnya hal ini belum bisa direalisasikan,dikutip dari kemenperin.go.id, untuk ekspansi produk halal ke negara tetangga saja, yaitu Malaysia, Indonesia masih kalah dari Australia,Tiongkok, dan Selandia Baru.
Amerika, Argentina, Perancis, Brazil, Selandia Baru, Australia, Filipina, Singapura, India, dan Thailand sebagai negara yang mayoritas penduduknya non muslim merajai industri produk halal global dengan menguasai 85% pasar global produk halal. China mendominasi dalam produk textil halal dan Korea Selatan merajai industri kosmetik halal dunia. Malaysia dan Indonesia hanya menguasai 15% pasar halal dunia. Tentu merupakan sebuah ironi dimana yang menguasai pasar produk halal justru berasal dari negara yang mayoritas penduduknya bukan beragama Islam.