Tahun 2017 lalu adalah salah satu tahun yang paling cukup manis bagiku. Buat seorang ayah tentu mimpi yang diinginkan dalam hidupnya adalah mampu membahagiakan istri dan anaknya dengan memberikan kesejahteraan yang lebih baik.
Memang benar ya bahwa anak itu membawa rezeki, di tahun 2017 lalu saya beserta istri meniatkan lagi untuk memberikan adik buat si Aa Faridi. Istri akhirnya memutuskan untuk berhenti KB, dan kami berikhtiar untuk berusaha. Namun setelah berbulan-bulan masih belum juga diberikan tanda kehamilan, kabar baikpun tiba-tiba hadir. Ditandai dengan telat haid selama 2 minggu, kami cek dan alhamdulillah positif.
Dengan gaji 3 juta-an sebulan, tinggal di rumah kontrakan dengan biaya Rp.650.000 serta biaya cicilan KPR sejumlah Rp. 800.000 rasanya memang harus berpikir keras supaya kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi, syukur -syukur ada yang bisa ditabung. Kalau dipikir -pikir bagaimana ya nanti jika anak kedua lahir? Tentu kebutuhan akan lebih besar dibandingkan sekarang.
Aku tetap berprasangka baik dan pasti rezeki sudah diatur namun tergantung usaha kita juga. Aku mulai mencari-cari lowongan kerja di perusahaan lain. Setelah di tahun 2016 sampai Agustus 2017 Aku bekerja di sebuah perusahaan Jasa konsultan pembiayaan kesehatan (asuransi), pada Oktober 2017 aku mendapatkan pekerjaan di tempat baru yang dengan penghasilan di atas pekerjaan sebelumnya.Kenaikannya lumayan signifikan,ya paling tidak setiap bulannya tidak benar-benar kepepet seperti sebelumnya. Rezeki kamu memang nak...
Tuhan memang selalu memberikan keajaiban di saat kita memang benar benar membutuhkan sesuatu, bukan karena ingin. Kita sering mengeluh kenapa kita belum juga diberikan yang kita mau, anak, uang, atau pasangan yang rasanya tidak sesuai keinginan kita. Padahal Tuhan pasti akan memberikan kepada kita disaat waktu yang tepat atau mengganti dengan nikmat yang lain.
Mimpi kami 2018 nanti adalah menjadi keluarga yang lebih dekat pada Tuhan lagi. Masih sering aku meninggalkan ibadah yang menjadi kewajiban setiap muslim, aku harus sadar bahwa usia semakin tua dan harus menjadi ayah yang baik untuk anak-anakku.
Tahun 2018 nanti akan jadi tahun yang berubah dalam hidup kami. Kami berencana pindah ke perumahan di pinggiran Kabupaten Bogor menempati perumahan subsidi FLPP pemerintah. Rumah masih belum kami tempati lantaran masih perlu banyak perbaikan disana-sini. Semoga di awal tahun atau di bulan kedua nanti kami sudah bisa menempati "gubuk" kami. Itu akan sedikit mengurangi pengeluaran kami yaitu biaya sewa kontrakan.
Tahun 2018 nanti juga akan jadi babak baru kehidupan keluargaku. Aku harus bersiap untuk menyambut kelahiran anakku. Jika perkiraan tidak meleset maka di bulan Mei Insya Allah adalah kelahiran anakku yang kedua. Mimpi kami adalah memiliki anak perempuan, setelah si abang. Semoga ke depannya Aku dapat menjadi Ayah dan kepala keluarga yang lebih baik lagi, lebih dewasa dalam menghadapi persoalan rumah tangga, serta diberikan kemampuan dan kesabaran untuk membantu istriku dalam mengurus rumah tangga. Dalam mengurus rumah tangga bukan mutlak tugas seorang istri. Bisa dibayangkan betapa lelahnya istri kita saat harus mencuci tumpukan baju kemudian menyetrikanya. Belum lagi urusan memasak serta bersih-bersih rumah yang tentunya akan sangat melelahkan jika ia lakukan sendiri. Semoga di tahun 2018 ini aku akan lebih punya banyak waktu untuk membantu istriku mengurus rumah tangga.
Resolusi selanjutnya di Tahun 2018 nanti adalah membuat tubuh ini semakin sehat. Belakangan ini mungkin karena tuntutan pekerjaan dimana harus bekerja dengan sistem shifting, lumayan mempengaruhi kondisi kesehatan. Ke depan nanti harus lebih teratur berolahraga, makan-makanan bergizi termasuk sayur-sayurandan buah-buahan, serta tidak lupa mengkonsumsi multivitamin supaya tidak mudah sakit saat harus bekerja bahkan sampai larut malam.
Semua mimpi dan resolusi di tahun 2018 nanti harus diabadikan dalam bentuk tulisan. Dengan menulisnya, Aku akan mengingat mimpi dan cita-cita yang diukir di penghujung tahun ini. Terima kasih kepada bidadariku yang telah setia menemani dan mengarungi bahtera rumah tangga yang penuh perjuangan ini. Selamat datang 2018, tahun mimpi baru dengan sejuta asa menggapai cita ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H