Lihat ke Halaman Asli

Penulis Main Keroyokan

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Main keroyokan, apa itu main keroyokan? Banyak hal tentang keroyokan, contohnya aja seorang anak yang melewati satu kampung tiba-tiba ada anak lain yang sudah dikenalnya sebagai teman satu sekolah, tetapi diluar sekolah mereka sulit akur dan kebetulan saat mereka amprog dikampung salah satunya, maka sianak yang satunya akan bilang : ‘’ tentu aja dikampungnya sendiri ntar kalo gua lawan dia main keroyokan, tuh liat temen-temennya pada ngeriung’’

keroyokan juga bisa punya arti lain tidak selalu sebuah gerombolan yang sepakat akan membela salah satu anggotanya, keroyokan juga bisa punya konotasi sebuah tempat, benda atau makanan berbentuk tepung atau DAGING tetapi dapat dimakan pula oleh pengguna lain , contohnya apakah PSK atau wanita prostitusi dapat disebut cewe keroyokan, bisa ga sih dibilang gitu?, kalo bisa, tahan jangan sampai dikeroyokin!, biar buat gua aja ndiri. ( kata teman saya ).

Keroyokan juga bisa ditempatkan dalam permainan, contohnya bermain benteng, kalao semua temannya sudah tersandera sama pasukan disatu batu benteng lain, dan dia tinggal sendiri maka penghuni sibenteng musuh dapat menyerbu atau keroyokin benteng lawan yang tinggal sendirian, injak batunya sisendirian itu lalu teriak : ‘benteeeeeeeng...’, tau ga lu main benteng? Kalo ga tau lu ga bakalan ngerti, atau lu ga punya masa kecil ya?

Ada lagi keroyokan dalam sebuah media, misalnya saja sebuah blog, contohnya ya kompasiana ini dinamakan blog keroyokan, yang katanya penulis terdiri dari segala elemen dan unsur-unsur dalam masyarakat baik sendirian maupun komunitas, bisa bikin artikel disini, bebas asal bertanggung jawab, hehehehe saya mah pembaca aja ya.

Ada lagi penulis dikeroyokin, seorang penulis yang tidak punya kaliber, sebenarnya dalam posisi terpojok meski hanya dari membaca judul-judul tulisan saja, meski ada satu dua gelintir penulis lain yang membela, namun tetap saja keroyokan tulisan terhadap dirinya bisa membuat dia rame kepala, bisa pusing, kesel, tersinggung atau malu, satu-satunya jalan jika kedatangan lelah, bukan penyesalan menulis yang harus dilakukan, tetapi istirahatlah sambil ngopi, kamu suka kopi? Jika suka kopi mari merokok, hehehehehehehe ...., setelah reda mari menulis lagi, cihuuuuy..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline