Yang menarik dari walikota Surabaya, Tri Rismaharini bukanlah prestasinya, tapi lawannya.
Di Indonesia banyak pejabat yang berprestasi.
Di indonesia juga tidak kurang pejabat yang bener kerjanya.
Pertanyaannya kemudian kenapa yang diviralkan, bukan diberitakan, selalu atau lebih sering Risma, walikota Surabaya, dengan Anies Baswedan gubernur DKI?
Jawabannya satu: karena mereka dipelihara oleh kecebong dan kampret.
Dua binatang aneh yang hobi berseteru di media sosial mana pun.
Ada berita prestasi Anies, kecebong yang rusuh di kolom komentar. Ada artikel soal Risma, kampret yang nyolot. Keduanya selalu begitu.
Iya, begitu.
Padahal bisa jadi baik Anies maupun Risma gak ada masalah apa pun. Keduanya bekerja untuk kemajuan daerahnya masing-masing.
Pokoknya, ini pokoknya ya, setiap kali ada prestasi yang diberitakan dari salah satu kubu, atau ada kabar buruk yang menimpa di salah satu wilayah dua pemerintahan itu pasti diramaikan sama kecebong dan kampret.
Mereka ini sudah seperti sales produk obat kuat yang selalu nyempil di antara ribuan komentar netizen meskipun selalu tidak nyambung dengan tema atau topik yang dibahas.