Setiap kali masa kampanye, entah bupati, gubernur maupun presiden kata "sejahtera" selalu ramai diperjualbelikan.
Umumnya kepada rakyat kecil, miskin, dan juga guru (kalimat ini termasuk pemborosan, karena menyebutkan satu unsur (guru) yang sama sampai tiga kali dengan istilah berbeda-beda).
Guru selalu menjadi primadona bagi politisi di masa kampanye.
Apa yang mereka mau selalu dituruti, setidaknya dalam janji-janjinya.
Bodohnya, guru yang pinter selalu percaya pada janji semacam itu.
Mereka tidak belajar dari single lagu duet Yuni Sara dan Raffi Ahmad.
Usai masa kampanye dan pembual janji memegang tahta, janji itu terlupa atau dilupakan.
Pada kesempatan tertentu dipenuhi, tapi berbelok.
Maksudnya?
Pemerintah sejatinya sadar kualitas pendidikan kita masih sangat rendah.
Namun, ketika berkampanye mereka tidak menjadikan isu itu sebagai prioritas utama.