Pergantian menteri sama saja dengan pergantian kurikulum.
Atau ganti sistem pendidikan.
Hal ini bertujuan untuk memperbaiki, utamanya, kualitas pendidikan dan juga lulusan. Biasanya didasari atas fakta lulusan yang ada belum sesuai target capaian yang dimaui presiden terpilih.
Menteri terbaru, Nadiem Makarim, seorang etnis Arab yang diterima kalangan Non Arab, dikabarkan akan merombak habis kurikulum dan sistem pendidikan yang ada menjadi lebih baik atau lebih tepatnya sesuai maunya presiden.
Presiden ingin pendidikan kita bisa menghasilkan generasi yang siap bersaing di dunia industry 4.0.
Generasi yang sejalan dengan kebutuhan industri.
Generasi yang berkarakter.
Tak ada yang salah dari niat baik presiden. Semua tentu demi kebaikan bangsa. Begitu juga dengan perombakkan sistem pendidikan yang selama ini terkesan administration oriented.
Guru lupa, atau mungkin tak lagi punya waktu tepatnya, untuk mengajar dan mendidik siswa-siswinya lantaran sibuk dan lelah mengurusi hal-hal tak jelas manfaatnya (menurut Mas menteri).
Satu hal yang selalu didengungkan, setidaknya sepuluh tahun belakang yakni terkait pentingnya pendidikan moral, penguatan karakter siswa.
Generasi bangsa dianggap tidak lagi punya karakter kuat.