Lingkungan proyek konstruksi umumnya mengandung banyak potensi bahaya yang menyebabkan industri konstruksi memiliki catatan yang tidak baik dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah karena mengabaikan rambu-rambu K3 yang di pasang pada lokasi proyek.
Pada setiap lingkungan kerja, jenis-jenis rambu K3 harus kita pahami agar penerapan keselamatan kerja tetap terjalani. Rambu K3 berperan sebagai media komunikasi visual untuk memberi peringatan tentang potensi bahaya pada tempat kerja serta memberikan petunjuk kepada para pekerja untuk menjauhi risiko kecelakaan. Pada proyek konstruksi, rambu-rambu K3 memiliki warna yang berbeda beda. Ragam warna yang digunakan pada rambu K3 memiliki makna masing-masing. Dengan warna, pekerja dapat menentukan tindakan apa yang harus dilakukan sesuai dengan rambu. Berdasarkan standar internasional, terdapat lima ragam warna yang sering dipakai, yaitu:
Merah
Warna merah mengidentifikasi larangan, bahaya, kebakaran, dan berhenti. Warna merah yang mengindikasikan bahaya digunakan untuk menunjukkan adanya situasi bahaya yang dapat menyebabkan kematian atau cedera serius.
Oranye
Oranye menunjukkan warning/peringatan. digunakan untuk memberi informasi mengenai situasi bahaya yang dapat menyebabkan kematian
Kuning
Warna ini memiliki arti waspada untuk menunjukkan situasi bahaya yang dapat menyebabkan luka ringan sampai sedang
Hijau
Hijau mengindikasi kondisi aman atau tanggap darurat dan umumnya untuk menunjukkan instruksi praktik kerja yang aman
Biru