Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Taji Striker Lokal Mulai Teruji di BRI Liga 1

Diperbarui: 24 September 2024   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimas Drajad saat mencetak gol ke gawang Arema FC. | Foto: Kompas.com/Adil Nursalam

Sebelum Liga 1 musim 2024/2025 dimulai, para pemain lokal menyuarakan keresahannya atas regulasi kuota pemain asing. Dalam aturan terbaru, kuota pemain asing ditambah dari enam menjadi delapan pemain.

Sontak hal itu memicu protes dari pemain lokal. Melalui media sosial pribadinya, para pemain lokal mengekspresikan keresahan tersebut dengan mengunggah postingan berlatar latar hitam dengan satu pertanyaan, ini sepak bola Indonesia?

Meski kuota pemain asing ditambah, akan tetapi dalam permainan klub hanya boleh memainkan enam pemain saja. Tak hanya itu, PT LIB juga menerapkan regulasi agar klub memainkan pemain U-23 selama 45 menit.

Alasan PT LIB menambah jumlah kuota pemain asing adalah untuk meningkatkan kualitas liga. Di sisi lain, kekhawatiran pemain lokal yang "terancam" menit bermainnya cukup masuk akal.

Mengingat kuota pemain asing mengisi posisi penting seperti pemain belakang, gelandang, hingga penyerang. Bahkan kini banyak klub Liga 1 yang mulai memakai kiper asing.

Persaingan pemain

Tidak bisa dipungkiri, alasan penambahan kuota pemain asing memang bisa meningkatkan persaingan khususnya di internal tim. Apalagi, kini posisi kiper yang biasanya diisi pemain lokal mulai diisi pemain asing. Di sinilah persaingan internal setiap tim bisa dilihat.

Secara kualitas, mungkin pemain asing di atas pemain lokal kita. Kedatangan mereka diharapkan agar pemain lokal kita bisa terpacu karena ada standar yang cukup tinggi agar bisa bermain reguler.

Dilihat dari sisi ini, tentu hal ini sehat karena persaingan di dalam olahraga adalah hal yang wajar. Di sisi lain, pos-pos penting seperti pemain depan mulai tergeser karena mayoritas klub memilih pemain asing.

Tentu klub dan pelatih tidak ingin ambil risiko. Jadi, dengan memasang pemain asing seolah menjadi jaminan lini depan bisa gacor. Maka tidak heran jika STY sempat mengeluh soal pemain depan. Hal itu karena pemain lokal tergeser oleh pemain asing di posisi yang vital.

Akan tetapi, menciptakan persaingan dengan mendatangkan pemain asing sepertinya mulai terlihat. Meski menyimpulkan terlalu dini, pemain lokal kita terutama striker sudah menunjukkan tajinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline