Shin Tae-yong, nama pelatih Timnas Indonesia ini selalu mencuri perhatian. STY bisa dibilang pelatih timnas terlama. STY didatangkan PSSI pada tahun 2019 dan kontraknya akan berakhir Juni 2024.
Teka-teki kontrak STY masih tanda tanya. PSSI telah memberi target kepada STY. Di antaranya adalah Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan lolos ke babak 8 besar untuk U23.
Dari dua target itu, satu target telah terpenuhi. Secara dramatis, Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia usai Kyrgyzstan bermain imbang dengan Oman.
Di babak 16 besar, Indonesia bertemu Australia dan berakhir dengan kekalahan dengan skor telak 4-0. Praktis, Indonesia menjadi tim pertama yang angkat koper di perempat final.
Meski kalah, tapi harus diakui dari sisi permainan sangat berbeda. Saya pribadi terhibur dengan permainan yang ditunjukan anak asuhan STY itu.
Secara keseluruhan, gaya bermain Indonesia sudah jarang memainkan long ball atau memainkan sisi sayap. Tapi, kombinasi ketiganya kerap terlihat.
Meski begitu, masih ada beberapa kesalahan yang kerap terjadi seperti passing. Akan tetapi, yang menjadi sorotan utama adalah buruknya finishing.
Saat menghadapi Vietnam di fase grup, Indonesia menciptakan banyak peluang dengan 16 tembakan dan on target hanya 5. Jika penyelesaian lebih baik, tentu skor tidak akan 1-0, bisa lebih.
Begitu juga saat melawan Australia, meski kalah 4-0, bukan berarti Indonesia minim peluang. Indonesia memiliki satu peluang on target dari 5 tembakan.
Di sisi lain, Australia sangat efektif. Dari 4 tembakan on target, semuanya berbuah gol. Jadi, kemampuan untuk mengkonversi peluang memang masih minim.