Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Ironi Kinderflix, Konten Edukasi Anak yang Menjadi Objektifikasi Tubuh Perempuan

Diperbarui: 8 November 2023   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. | Foto: Antara

Bagi yang memiliki anak kecil tentu sudah hafal beberapa chanel YouTube anak. Saya sendiri mengetahui itu karena keponakan sering menonton. Saya familiar dengan lagu "roda pada bus berputar-putar."

Saya juga familiar dengan abang-abang yang membuat konten mobil mainan. Karena konten itu, kuota pun cepat habis karena dipinjam keponakan. 

Saat ini, banyak konten yang menyasar anak-anak. Konten tersebut memang tak salah karena di dalamnya ada interaksi. Jadi, anak jauh lebih aktif karena beberapa konten di atas. 

Kinderflix merupakan chanel edukasi anak yang tengah naik daun. Kinderflix berisi konten edukasi anak yang mencakup banyak hal. Misalnya mengenal anggota tubuh dan yang lainnya. 

Selain itu, pembawa acara pun membawakan konten sangat interaktif. Jadi, tidak heran jika Kinderflix menjadi tontonan alternatif selain Cocomelon. 

Namun, di balik konten edukasi anak, ada sisi lain yang harus kita sikapi. Di media sosial, Kinderflix tidak hanya menjadi konsumsi anak-anak. Tapi para remaja hingga bapak-bapak. 

Banyak video yang menunjukkan bapak-bapak ikut berinteraksi langsung dengan Kak Nisa sang pembawa konten. Dari sisi itu, saya mewajarkannya karena terlihat lucu. 

Tapi, tidak sedikit juga yang mengobjektifikasi tubuh Kak Nisa dengan komentar tidak senonoh bahkan berujung pada pelecehan seksual. 

Padahal Kak Nisa berpakaian sopan, tertutup, dan sangat islami. Tapi, hal itu tidak cukup. Salah satu alasan bapak-bapak dan para remaja menonton Kinderflix karena sosok Nisa yang cantik. 

Para remaja dan bapak-bapak ini bukan menikmati konten karena jelas bukan untuk mereka. Tapi, mereka menonton Kinderflix hanya untuk melihat Nisa dan mengobjektifikasi tubuhnya saja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline