Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Kaoru Mitoma, Sang Ilmuwan Dribble dari Negeri Matahari Terbit

Diperbarui: 3 Februari 2023   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaoru Mitoma kala beraksi dalam laga putaran keempat Piala FA 2022-2023 antara Brighton vs Liverpool di Stadion Amex, Minggu 29 Januari 2023. Foto: AFP/Glyn KIRK 

Gol Kaoru Mitoma pada menit 90+2 ke gawang Liverpool di Piala FA sukses membawa Brighton lolos ke babak 16 besar Piala FA. Gol yang dicetak Mitoma spesial, pasalnya ia dapat mengelabui pemain Liverpool dengan tenang sebelum merobek jala gawang Alisson. 

Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer di dunia. Banyak bintang hebat yang lahir dari olahraga ini. Pun begitu para pelatih jenius yang mampu meramu taktik jitu. 

Dalam sepak bola kita mengenal beberapa teknik seperti passing, crossing, hingga dribbling. Untuk dribbling diperlukan teknik khusus, sehingga tidak semua pemain lihai dalam mendribel bola. 

Oleh sebab itu, dribel lebih lekat dengan skill individu pemain. Salah satu pemain yang hebat dalam dribel tentu Lionel Messi. Ketika Messi memegang bola, bola seakan tidak bisa lepas dari kaki Messi. 

Seolah-olah ada lem yang melekat di sana. Messi juga pernah melakukan dribel luar biasa ketika masih berseragam Barcelona. Messi berhasil membawa bola dari tengah lapangan hingga berbuah gol.

Hal itu semakin menegaskan jika ia adalah titisan Maradona. Mengingat Maradona pernah melakukan hal serupa. Kaoru Mitoma adalah pesepak bola yang disebut kemampuan dribelnya di bawah Messi. 

Berbeda dengan Messi yang dianugerahi bakat luar biasa, tidak demikian dengan Mitoma. Mitoma bisa sampai pada titik ini berkat salah satu penelitiannya ketika kuliah, yakni seni tentang dribel.  

Dalam posisi inilah, Mitoma bertindak seperti ilmuwan olahraga. Di mana ia merumuskan teori di atas kertas dan mempraktikkannya secara langsung di lapangan. 

Penelitian 

Pada umumnya, pemain muda berlomba-lomba masuk klub profesional untuk meningkatkan karier. Tak jarang banyak pemain muda yang pergi merantau ke luar negeri untuk menambah ilmu. 

Kesempatan yang sama juga datang pada diri Mitoma. Ketika berusia 19 tahun, Mitoma mendapat tawaran di tim utama Kawasaki Frontale. Tapi, Mitoma menolak dan memilih melanjutkan kuliah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline