Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Fenomena Ngemis Online di TikTok Berkedok Konten Kreator

Diperbarui: 13 Januari 2023   04:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena mengemis online di tiktok kian meresahkan publik karena melakukan hal ekstrem. | Sumber: REUTERS via Kompas.com

Media sosial saat ini kian beragam. Jika ditelisik, perkembangan media sosial begitu cepat. Mulai dari yang hanya mengirim pesan hingga video siaran langsung. 

TikTok saat ini menjadi media sosial yang tengah naik daun. Pengguna TikTok di Indonesia sendiri mencapai 99,1 juta per April 2022.

Meski pernah diblokir pemerintah, tapi TikTok kembali dibuka. Bahkan TikTok sudah mulai menyaingi media sosial lain seperti instagram karena fitur video pendek yang rupanya digemari. 

Selain itu, fitur TikTok lain adalah TikTokshop yang mungkin saja bisa menjelma menjadi e-commerce. Tapi, fitur yang bisa berinteraksi langsung dengan followers adalah fitur siaran langsung. 

Banyak konten kreator yang memanfaatkan fitur ini untuk berinteraksi dengan fans. Bahkan melalui fitur ini para konten kreator bisa meraup cuan dengan mendapatkan gift. 

Nantinya gift tersebut bisa dikonversi menjadi uang. Sayangnya fitur siaran langsung mulai meresahkan publik. Pasalnya konten yang disajikan dalam video tersebut bukan hasil karya intelektual atau streaming games, tapi mengemis.

Cobalah Anda buka aplikasi TikTok tengah malam maka ada beberapa konten siaran langsung  yang membuat geleng-geleng kepala. Bayangkan saja jam 1 dini hari ada ibu-ibu yang sudah tua rela mandi di luar ruangan demi mendapatkan gift. 

Tak hanya itu, ada juga yang melakukan mandi lumpur. Para "kreator" ini nantinya akan memenuhi seluruh permintaan penonton seperti berendam di lumpur dengan waktu yang lama demi mendapatkan gift. 

Parahnya lagi, dalam video justru si kreator memberi pilihan pada penonton. Misalnya 1 gift untuk satu gayung air dan 100 gift untuk satu ember. Jika ada yang memberi satu gift, maka si kreator akan mandi satu gayung, jika 100 gift maka akan mandi satu ember dan seterusnya. 

Perbuatan di atas jauh dari kata elok, melakukan perbuatan di atas tak ubahnya merendahkan diri sendiri demi mendapatkan simpati orang lain. Kata konten kreator hanyalah bungkus, apa yang ditampilkan tak ubahnya cara yang lazim dipakai pengemis untuk mencari simpati. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline