Tanggal 15 November menjadi tonggak bersejarah dalam peradaban umat manusia. Pasalnya untuk pertama kalinya jumlah manusia yang hidup di bumi mencapai 8 miliar jiwa.
Pada tahun 2011, populasi manusia di bumi mencapai 7 miliar. Artinya dalam waktu kurang lebih satu dekade 1 miliar manusia lahir ke dunia.
Tentu dengan bertambahnya jumlah penduduk akan memunculkan masalah lain, utamanya konsumsi sumber daya alam berlebih. Seperti yang kita ketahui, jika jumlah penduduk semakin banyak, maka konsumsi sumber daya alam semakin besar.
Masalah utamanya adalah ketersediaan sumber daya alam tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk dunia. Tentu sumber daya tersebut mencakup banyak aspek seperti energi hingga pangan.
Sehingga tantangan yang akan dihadapi di masa depan bukan hanya krisis ekonomi, enegeri, tapi lebih jauh dari itu krisis pangan. Tanpa pangan yang cukup tentu kehidupan manusia akan punah.
Apalagi kondisi saat ini seperti perang Rusia dan Ukraina turut serta dalam krisis pangan terutama gandum. Bahkan sejumlah menteri Jokowi memakai ragam istilah untuk menyebut krisi pangan.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menyebut ancaman resesi 'bukan kaleng-kaleng.' Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan memilih diksi 'perfect storm', sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutnya 'krisis 5C.'
Hal itu diperkuat oleh Food Argiculture Organization (FAO) yang menyebut hingga akhir tahun 2022 970 ribu orang terancam kelaparan yaitu Afghanistan, Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan, dan Yaman.
Masih dalam laporan FAO, diprediksi pada tahun 2050 jumlah penduduk bumi akan mencapai 10 miliar. Tentu dengan jumlah itu maka kebutuhan pangan juga semakin besar.
Tentu ancaman itu menjadi warning bagi kita agar tidak mengalami hal serupa di masa depan. Untuk itu ketahanan pangan harus menjadi prioritas pemerintah karena menyangkut kelangsungan hidup masyarakat.
Food Estate
Dalam pertemuan G20 yang berlangsung di Bali kemarin, masalah pangan menjadi salah satu topik bahasan yang tak bisa disepelekan. Hal itu karena pangan tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.