Mudik lebaran menjadi momen yang kita nantikan selama ini. Apalagi, dalam dua tahun terakhir pemerintah mengeluarkan aturan mengenai larangan mudik.
Hal itu tidak terlepas dari kasus covid-19 yang masih tinggi. Saat ini, perlahan-lahan status pandemi sudah beralih menjadi endemi. Dengan kata lain, covid-19 sudah bisa dikendalikan.
Kebijkan yang tadinya ketat kini mulai dilonggarkan. Begitu juga dengan mudik, di momen lebaran banyak masyarakat yang mudik ke kampung halaman.
Sebelum mudik, tentu banyak hal yang perlu dipersiapkan. Mulai dari vaksinasi hingga keuangan yang harus siap sedia.
Begitu juga dengan saya, saya pun tidak ketinggalan ingin mudik ke kampung. Kali ini, saya dan keluarga memutuskan mudik ke bibi saya di Garut.
Jangan salah, Garut yang saya tuju bukan Garut Kota, Garut yang ramai dilalui oleh kendaraan. Tapi, Garut yang saya tuju yaitu Garut kampung. Mengapa kampung? Karena jauh ke kota.
Tepatnya ke daerah Cikelet. Untuk ke sana, setidaknya dibutuhkan waktu 4 jam dari rumah. Trek yang ditempuh juga ngeri-ngeri sedap.
Salah satu trek yang yang menantang ialah jalan Gunung Gelap. Di sepanjang jalan hanya disuguhi hutan dan di sisi jalan hanya ada jurang yang dalam.
Selain itu, untuk melewati jalan ini sebaiknya di siang hari. Hal itu karena di malam hari tidak ada penerangan sama sekali. Akan berbahaya jika berkendara di malam hari di jalur ini.
Banyak warga yang percaya jika di daerah ini masih ada binatang buas. Itu sebabnya jika waktu maghrib sudah tiba, jalan tersebut sudah tidak dilalui oleh kendaraan manapun.