Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Alasan Logis Menolak Pemilu 2024 Ditunda

Diperbarui: 1 Maret 2022   05:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pelaksanaan pemilu. | Source: KOMPAS.COM

Pemilu merupakan ajang pelaksanaan kedaulatan rakyat. Di dalam pemilu, rakyat sendiri yang memilih anggota parlemen hingga pemimpin di lembaga eksekutif.

Pemerintah, DPR, dan KPU sepakat akan menggelar pemilu 2024 pada 14 Februrari 2024 mendatang. Kesepakatan itu terjadi setelah melalui diskusi panjang hampir delapan bulan.

Sebelumnya, isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden begitu kencang. Meski Presiden Joko Widodo sendiri menentang akan hal itu.

Dengan adanya penetapan jadwal pemilu, maka wacana jabatan presiden tiga periode gugur dengan sendirinya. Akan tetapi, isu usang tersebut kini digoreng lagi.

Ketua Umum PKB yaitu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin adalah orang yang menggoreng isu ini. Menurut Cak Imin, dirinya mengusulkan agar pemilu 2024 ditunda hingga dua tahun

Alasannya adalah karena ekonomi kita belum pulih seutuhnya. Selain itu, Cak Imin juga mengklaim jika mayoritas masyarakat setuju agar pemilu ditunda.

Acuan data yang dipakai oleh Cak Imin adalah temuan big data, khususnya dalam media sosial. Menurut Cak Imin dari 100 juta akun media sosial, sebanyak 60 persen setuju pemilu ditunda dan 40 persen menolak.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. | Source: KOMPAS.COM

Big data mulai jadi referensi kebijakan dalam mengambil keputusan. Pengambilan sikap bergeser dari sebelumnya mengacu pada survei, beralih pada big data," kata Muhaimin dalam keterangannya, Sabtu 26/2/2022. (kompas.com)

Pernyataan itu disampaikan oleh Cak Imin dalam acara Bimtek Fraksi PKB dan DPC se-Jawa Barat serta Orasi Poltik bertajuk Politik Kesejahteraan dan Kebahagiaan yang berlangsung di Cirebon, Jawa Barat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline