Perkembangan teknologi tidak bisa kita hindari. Selama manusia memiliki daya pikir, teknologi akan terus berkembang dan membuat segala sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin.
Metaverse contohnya. Metaverse seakan membuat hal yang bersifat metafisika menjadi ilmiah. Adanya metaverse seakan mengilmiahkan hal yang berbau metafisika.
Mungkin kita pernah mendengar jika zaman dulu ada seseorang yang bisa berkunjung ke suatu tempat, akan tetapi hanya jiwanya saja. Badan alias jasmani mereka diam di tempat berbeda.
Dengan kata lain, yang berkunjung hanya ruhaniah saja tetapi badaniah ada di tempat. Tentu untuk bisa mencapai level itu di masa lalu perlu ilmu yang tinggi.
Akan tetapi, di metaverse nanti semua orang bisa melakukan hal itu. Jadi, hal yang bersifat metafisika tadi terdengar menjadi lebih ilmiah tak kala teknologi datang.
Di metaverse, orang bisa menghadiri konser, bermain game, bahkan rapat jadi lebih nyata dari sekarang. Kita tinggal memakai kacamata VR dan kita bisa masuk ke dunia virtual tersebut.
Avatar atau diri kita di metaverse mirip dengan diri kita yang sebenarnya. Ajaibnya avatar tersebut bisa berinteraksi dengan avatar lain.
Mengingat potensi bisnis yang besar di sana, beberapa brand memasukan brand nya di metaverse. Perlahan-lahan kehidupan akan hijrah ke metaverse dan bisa jadi semua aspek kehidupan pindah ke sana termasuk ibadah.
Arab Saudi baru-baru ini menghebohkan dunia setelah menghadirkan ka'bah di metaverse pada Desember 2021 lalu.
Program bernama 'Virtual Hacerülesved' atau Hajar Al-Aswad Virtual ini diluncurkan Imam Besar Ka'bah, Abdurrahman Sudeysi, dan bekerja sama dengan Universitas Umm al-Qura serta Kementerian Pameran dan Museum Arab Saudi. (CNN Indonesia)