Pergi saja, engkau pergi dariku
Biar kubunuh perasaan untukmu
Meski berat melangkah
Hatiku hanya tak siap terlukaBeri kisah kita sedikit waktu
Semesta mengirim dirimu untukku
Kita adalah rasa yang tepat
Di waktu yang salahFiesra Besari - Waktu yang Salah
Bagi anak muda, tentu tahu penggalan lirik lagu Fiesra Besari itu. Lagunya yang galau membuat disenangi banyak orang. Pada intinya, lagu ini menceritakan sepasang kekasih yang harus berpisah.
Padahal sejatinya mereka ditakdirkan untuk bersama. Hanya saja waktu yang kurang tepat. Jadilah waktu menjadi kambing hitam. Fiesra memang dikenal dengan lagu cintanya.
Tweet Fiesra yang berbau cinta kerap mendapat ribuan retweet. Lagu bertema cinta memang punya pasar sendiri. Lagu patah hati dan jatuh cinta digemari oleh mereka yang mengalami hal itu.
Tapi, eksistensi lagu melow seperti itu pernah dilarang di masa orde baru lho. Lagu melow tersebut bahkan disebut lagu cengeng.
Salah satu lagu yang mendapat tempat dalam sejarah represif Orde Baru adalah Hati Yang Luka. Lagu itu dinyanyikan oleh Betharia Sonata. Jangan salah, meskipun saya generasi milenial, tapi saya tahu lagu ini.
Betharia menyanyikan lagu itu penuh dengan penghayatan. Bahkan terdengar seperti menangis, tersedu sedan. Itulah salah satu level tertinggi penjiwaan dari seorang penyanyi.
Lagu tersebut berkisah tentang rumah tangga yang suram. Si suami kerap melakukan kekerasan dan main tangan pada si istri. Hingga akhirnya si istri meminta dipulangkan kepada ayah atau ibunya