Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Oversharing, Kecanduan Posting di Media Sosial dan Dampak Buruknya

Diperbarui: 5 Oktober 2021   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oversharing. | via: pixabay.com

Hampir setiap orang mempunyai media sosial. Baik itu masyarakat biasa, pejabat, tua, maupun muda. Keberadaan media sosial pada saat ini menjadi salah satu bukti bahwa manusia itu "eksistensi" di dunia. 

Kemudahan dalam mengakses membuat manusia saat ini mempunyai media sosial. Selain itu, media sosial menjadi media baru dalam interaksi sosial. Interaksi ini mampu menembus ruang dan waktu.  

Beberapa fitur dalam media sosial juga hadir sebagai pelengkap yang menarik. Tentu saja dengan fitur itu, orang semakin betah bermain media sosial. 

Fitur tersebut meliputi berbagi foto sampai video singkat. Untuk menambah agar menarik, beberapa efek seperti musik juga ditambahkan. Tentu saja itu merupakan strategi dari pengembang agar pengguna betah. 

Salah satu fitur yang cukup disenangi adalah berbagi cerita. Hampir setiap media sosial seperti Facebook, Twitter bahkan WA mempunyai fitur yang satu ini. 

Alasan orang hobi berbagi pada fitur ini karena postingan kita dengan sendirinya akan hilang dalam waktu 24 jam. Tentu saja itu lebih hemat, berbagi cerita tapi tidak memenuhi laman media sosial. 

Tidak sedikit dari kita sering berbagi pada fitur snapgram entah itu pekerjaan, capaian pribadi, koleksi barang mewah, kemesraan bersama pasangan dan lain-lain. 

Rasanya, satu hari tanpa sharing kegiatan di media sosial kurang afdol. Apalagi, di Instagram ada fitur teman dekat. Kita bisa posting sesuatu yang hanya diketahui oleh teman dekat saja.

Fitur itu bahkan digunakan untuk sharing keintiman dengan pasangan, contohnya Zara eks JKT48. Toh meskipun sharing pada fitur teman dekat tetap saja heboh.  Apalagi, fitur media sosial menghadirkan tombol love, suka, dan sebagainya. 

Ketika seseorang memposting sesuatu, kemudian mendapatkan respons tersebut, biasanya itu dianggap sebagai apresiasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline