Saya jadi ingat lelucon orang Bandung. Katanya orang Bandung itu banyak yang jomlo. Alasannya simpel, si perempuan kiblat hiburannya ke Korea Selatan sementara si lelaki kiblatnya ke Jepang.
Jadilah keduanya tidak klop dan tidak bisa bersatu. Untuk hiburan di Asia sendiri, mau tidak mau kedua negara itu memang menjadi pusatnya. Bahkan di Indonesia penggemarnya tidak sedikit.
Contohlah para penggemar K-Pop atau apalah itu, intinya yang suka dengan Korea mulai dari music, sampai drakor. Keberadaan mereka banyak di Indonesia, bahkan di kompasiana sering ditemukan artikel yang membahas drakor.
Satu lagi Jepang, nah Jepang beda dengan Korea Selatan. Industri hiburan Jepang yang paling diminati adalah anime. Saya adalah salah satu penyuka anime. Artikel anime sering muncul di kompasiana.
Bahkan artikel anime kerap nangkring di tren. Jadi, guyonan di atas memang ada benarnya. Kakak tingkat saya begitu maniak dengan yang berbau Korea, begitu juga dengan teman saya yang semuanya perempuan.
Tidak dipungkiri, industri hiburan bagi Korea Selatan sudah menjadi ciri dari negara tersebut. Bahkan, BTS beberapa waktu lalu ikut berpidato mewakili Korea Selatan dalam sidang PBB.
Tidak hanya dari musik, dari sisi film maupun drama, Korea Selatan juga jagonya. Contohnya drama Squid Game yang sedang tren saat ini. Tidak ada salahnya mengkonsumsi hiburan itu.
Menonton hiburan jelas membuat kita hepi dan menghilangkan stres. Meskipun tidak sedikit juga hiburan tersebut membuat kita baper, bahkan bersedih karena terbawa suasana.
Tidak heran, banyak muda-mudi kita yang ingin pergi ke Korea Selatan untuk menikmati kota yang ada di negara itu. Tapi, pernahkah kita berpikir apa jadinya jika kita nonton drakor di Korea Utara?
Korea Selatan gencar mempromosikan dunia hiburan ke dunia. Mungkin saja Korea Selatan ingin menjadi hollywood nya Asia. Perlahan namun pasti, misi itu berhasil.