Pada chapter 50 kemarin, muncul satu sosok dewa yang ditakui. Dialah dewa Hades asal Yunani, sang penguasa dunia bawah.
Pertarungan keenam record of ragnarok mempertemukan Sidarta melawan Zerofuku. Sidarta mampu melawan Zerofuku yang mana merupakan jelmaan dari dewa keberuntungan asal Jepang.
Sayangnya, Zerofuku justru berubah bentuk kembali. Perubahan tersebut mengejutkan, karena sang dewa berubah menjadi raja iblis yang bernama Hajun.
Ternyata ada peran dewa Beelzebub di balik munculnya raja iblis Hajun. Hal tersebut terkuak dalam chapter 51 yang rilis kemarin dengan judul benih dan tanah. Berikut pembahasannya.
Chapter awal dibuka ketika Beelzebub tengah duduk di kursi. Disamping Beelzebub terdapat pot bunga. “Bahkan dalam teori sekalipun, ini sangat bagus.” Ucap Beelzebub.
Beelzebub kemudian memetik satu tangkai bunga yang ada di hadapannya.
Beelzebub kemudian mencium bunga tersebut. “Di tanah yang indah itu, bunga apa yang akan mekar, tapi aku ingin melihatnya. Jadi siapapun itu tidak masalah.” Ucap Beelzebub.
Bunga yang dipetik oleh Beelzebub kemudian berguguran. Panel kemudian berubah kembali ke arena Valhalla, tempat pertarungan keenam antara dewa melawan manusia dilangsungkan.
Sidarta masih kesulitan melawan Hajun. Pukulan yang mengerikan dari Hajun berhasil membuat mata kiri Sidarta terluka. Mata kiri Sidarta mengeluarkan darah cukup banyak.
Senjata Sidarta kini berubah kembali, dari yang tadinya tameng berubah menjadi tongkat. Dewa Ares sendiri menganggap perisai yang digunakan Sidarta untuk menahan kapak Hajun hancur, padahal hanya berubah bentuk saja.
Hajun kemudian mencoba untuk menyerang Sidarta kembali. Kapak tersebut siap dilayangkan ke arah Sidarta. Hajun bergerak begitu cepat ke arah Sidarta seraya mengatakan “hukuman.”