Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Kuliah Jalan, Kerja Sampingan Jalan

Diperbarui: 31 Maret 2021   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pekerjaan sampingan. Via liputan6.com

Ketika pertama kali kuliah, uang yang diberikan dijatah perminggu. Uang tersebut tidak lah besar, cukup, dan dicukupkan, saya juga tidak berani meminta uang lebih karena akan menyulitkan keuangan keluarga. 

Uang pas-pasan tersebut sebisa mungkin saya atur, saya belajar mengatur keuangan sendiri. Pengeluaran perhari saya rinci agar uang yang diberi oleh orangtua cukup. 

Saya membuat list kebutuhan sehari-hari, mulai dari ongkos naik angkot atau ojol, makan, untuk minum biasanya saya menyiasati dengan membawa bekal air minum di rumah. Ya menghemat pengeluaran sedikit. 

Setelah tahu pengeluaran perhari sekian, saya bisa menaksir keperluan untuk seminggu, dan ternyata uang tersebut memang pas. Maka pada saat itu, nongki atau ngopi di kafe tidak pernah saya lalukan.

Karena nongki tidak masuk list kebutuhan perhari, bahkan untuk bulanan. Jika itu dilakukan maka keuangan yang pas-pasan tersebut tidak stabil. Untuk itu, saya lebih memilih perut kenyang di warteg daripada menghabiskan uang yang sama di tempat minum kopi. 

Bukannya pelit atau apa, cuma ya mau bagaimana lagi, toh uangnya pas segitu. Jika uang tersebut  dipakai di luar kebutuhan yang di list keuangan kacau nantinya. Nah pada saat itu saya benar-benar mahasiswa kupu-kupu. 

Teman-teman yang lain seringkali mengajak untuk nongkrong di kafe, mehahbiskan sore hari di sana.  Tapi  sebisa mungkin saya harus bisa mengatur kebutuhan pribadi. Belum lagi kebutuhan mendesak untuk akademik, seperti buku atau membeli fotokopi modul. 

Nah untuk menambal itu, saya akhirnya nyambi. Kerja di tempat saudara, di sebuah toko online. Setelah pulang kuliah, saya langsung pergi ke tempat saudara untuk nyambi, mencari penghasilan tambahan untuk diri sendiri. 

Biasanya selepas pulang kuliah, saya langsung diajak berbelanja ke grosir, mengingat pesanan yang cukup banyak waktu itu. Waktu belanja bisa sampai maghrib dan barang yang dipesan bisa sampai dua karung. 

Setelah bahan belanjaan terkumpul, kemudian saya mencetak resi pemesanan, dan mulai packing pesanan tersebut. Bagian packing inilah yang cukup melelahkan dan menyita waktu. 

Saya harus packing tas pesanan yang banyaknya dua karungan tersebut, biasanya bisa sampai pukul 10 samapi 11 malam. Baru setelah itu makan, dan bisa istirahat. Setelah packing dan makan beres, tinggal satu tugas terakhir, mengirim barang pesanan tersebut ke jasa antar barang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline